in

MAN 2 Solok Selatan Plus, Ukir Prestasi Hingga Tingkat Nasional

BIKIN BANGGA: Para siswa/siswi MAN 2
Solok Selatan Plus Keterampilan, peraih
gelar juara foto bersama.(IST)

MAN 2 Solok Selatan Plus Keterampilan terus menjadi langganan prestasi di berberbagai ajang, baik di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan hingga Nasional. Seperti apa kiprah siswanya ?

Perlu dicatat, sekolah madrasyah yang terletak di Jorong Duriantaruang, Nagari Lubukgadang, Kecamatan Sangir tersebut di bidang akademik mata pelajaran pernah menjadi juara umum Kompetensi Siswa Madrasyah (KSM).

Rekor tersebut terpecahkan di tingkat nasional, karena mampu meraih 40 medali emas, perak, dan perunggu diraih siswanya di tahun 2022. Sebuah prestasi yang luar biasa di capai oleh sekolah di bawah Kementerian Agama itu.

Prestasi tersebut tentunya tidak terlepas dari kepiawaian kepala sekolah dan majelis guru dalam mendidik siswa ke arah yang berdaya saing. Serta ditopang keinginan dan motivasi yang tinggi dimiliki siswa dalam belajar, sehingga mampu mengukir berbagai pretasi dan di semua ajang kompetisi di kabupaten, provinsi dan di nasional.

Buktinya, siswa MAN 2 Solsel Plus Keterampialan ini mampu meraih prestasi di level nasional. Seperti yang diraih Qalbi Khairi. Siswa kelas XI IPK tersebut berhasil menyabet medali perak Olimpiade Kimia Nasional (Okinas) tingkat Nasional pada Maret tahun 2022, dan meraih medali emas bidang bahasa indonesia pada ajang language month kompetition tingkat Nasional, kelas XI IPA di tahun 2021.

Bukan hanya Khairi, tapi siswa lainnya Fitria Dewika, siswi kelas XI IPA ini juga meraih Medali perunggu di bidang Bahasa Indonesia ajang Language Month Kompetition tingkat Nasional.

Sebagai ajang prestasi siswa SMA/SMK/MA se-Indonesia, dia juga meraih Medali Perunggu pada ajang Kompetisi Pendidikan Agama Islam tingkat Nasional tahun 2022 yang diselenggarakan Smart Student.

Kemudian, Nindi Ani Zahwa dan saudara kembarnya, Nindi Ana Zahwa sama-sama meraih medali emas dan medali perak ajang Language Month Kompetition Tingkat Nasional SMA/SMK/MA Bidang Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (ajang prestasi pelajar Indonesia).

Prestasi lain juga disabet Windi Anugerah. Siswi kelas XI IPA itu juga meraih medali perunggu Olimpiade Kimia Nasional (Okinas) tingkat Nasional 2022. Termasuk Fadillah Aulia, siswi kelas XI IPA peraih Medali Perak ajang Olimpiade Kimia Nasional (Okinas) tahun 2022 dan Rahmat Hidayat juga meraih medali emas Okinas tingkat Nasional 2022.

Termasuk siswa lainnya, yang telah mengharumkan nama sekolah, Kabupaten dan Provinsi Sumbar. Tak sekadar bidang akademik mata pelajaran saja, tapi Rahmat Hidayat juga meraih juara III Duta Gendre tingkat Solsel tahun 2022, dan Rahmat Hidayat Ridho juga juara kepemimpinan pada ajang Duta Gendre Solok Selatan 2022.

“Dengan semangat belajar yang tinggi dan punya motivasi, siswa kami MAN 2 Solsel Plus Keterampilan terus raih prestasi hingga di tingkat nasional. Ini juga berkat dukungan dan talenta guru Madrasah yang gigih mendidik dan mengedukasi siswa,” kata Kepala MAN 2 Solok Selatan Plus Keterampilan, Almudari, Jumat (19/5).

MAN 2 Solsel sendiri baru berusia 13 tahun, berdiri sejak tahun 2010 lalu. Sekolah tersebut saat ini memiliki 192 siswa kelas X dan kelas XI. Sedangkan siswa kelas XII sudah menamatkan pendidikan di MAN 2 Solsel sebanyak 64 orang.

Ke depan, madrasah ini ingin terus mencetak prestasi di semua tingkatan, baik bidang ekstrakurikuler maupun bidang akademik mata pelajaran. Semua itu dicapai melalui pembinaan Kompetisi Sains Madrasyah (KSM) Matematika, KSM Biologi, KSM fisika, KSM kimia, KSM geografi, KSM ekonomi dan OSIM.

Termasuk tahfiz, forum Ar-rijal, forum annisa, pramuka, sendratasik, kewirausahaan, UKS, jurnalistik/myres, dan futsal, football, volley ball. Kemudian, ada 16 kegiatan ekstra kurikuler yang digiatkan sekolah sebagai bentuk mendorong dan mendukung penyaluran bakat dan minat siswanya.

Sehingga ketika ada ajang kompetisi kata Almudadi, sudah terlihat siswa yang akan di utus sekolah. Berprestasi atau tidaknya, itu tergantung pada tingkat persaingan. Puluhan siswa MAN 2 Solsel, lanjutnya, juga pernah meraih medali emas, perak dan perunggu dalam ajang KSM tingkat Nasional pada April 2022 lalu.

Pada September 2022, lima siswa kita juga bersaing di tingkat Sumbar. Guru MAN 2 Solsel, Zilfia Maharani, juga pernah terpilih sebagai guru peraih 50 pencipta puisi terbaik se Indonesia tahun 2021, dan 1.000 pencipta puisi terbaik se Indonesia atas nama Zaldi Yanto Anwar tahun 2021.

Bahkan guru MAN 2 Solsel pernah mendapatkan rekor muri dalam ajang 100 cipta puisi se Asia Tenggara atas nama Feni Afriani di tahun 2021. Soal disiplin sekolah, biasanya sekolah hanya berlakukan hukuman disiplin bagi siswa saja. Tidak hanya bagi MAN 2 Solsel. Guru, dan Kepsek jika terlambat juga diganjar hukuman.

Hal ini sebut Almudaris, sebagai motivasi bagi siswa untuk tidak terlambat dan melanggar aturan sekolah. Lalu siswa-siswi dan guru MAN 2 Solok Selatan wajib apel pagi setiap harinya di mulai pukul 07.15 dan harus sudah berada di lapangan depan kantor sekolah.

Bagi siswa yang terlambat akan dihukum, termasuk guru dan pegawai. Bahkan Kepala Sekolah terlambat juga harus dihukum siswa. Bentuk hukuman siswa beragam, mulai dari menghapal ayat-ayat Al-Quran di lapangan, menghafal kosa kata Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan membersihkan sampah.

“Hukuman yang sama juga diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan akan dijadikan contoh teladan bagi siswa di sekolah. Jadi, aturan sekolah bukan siswa saja yang mendapatkan hukuman. Guru dan kepsek juga diberikan,” ucap Almudaris.

Pemberlakuan aturan tersebut tujuannya untuk memberi efek jera bagi siswa supaya tidak terlambat lagi datang ke madrasah.  Tentunya ada nilai-nilai positif yang diharapkan setelah menghafal ayat-ayat Al Quran, nanti akan malu terlambat di sekolah juga memiliki tambahan hafalan al quran bagi yang terlambat.

“Kita terus berbenah baik dari segi infrastruktur sekolah, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing,” terangnya.

Dia menyebut siswa, adalah elemen terpenting dalam sebuah lembaga pendidikan, sebagai standar barometer maju mundurnya sebuah sekolah. Output berkualitas sebuah sekolah juga sangat ditentukan oleh kualitas siswa, sehingga perlu pembinaan dengan matang, di berbagai bidang pendidikan dalam mewujudkan MAN 2 plus keterampilan in terus mengukir prestasi.

Untuk menciptakan tamatan yang berkuaitas, MAN 2 Solok Selatan terus berupaya untuk membenahi berbagai segi. Salah satunya dengan membiasakan kebiasaan positif bagi siswa. Konsep yang diterapkan di sekolahnya layaknya sebuah pesantren.

Guru laki-laki yang bisanya dipanggil pak, sekarang wajib dipanggil ustaz dan guru perempuan dengan panggilan ustazah oleh para siswa. Perubahan mainset keseharian di sekolah bagi siswa dalam mengembalikan MAN 2 plus Keterampilan itu ke status sekolah agama. Dedikasi ini dalam membudayakan siswa tidak lagi keberadaan seperti sekolah umum, tapi sekolah agama.(Arditono, WARTAWAN PADANG EKSPRES)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Risna Melati, Kepsek Penggerak SDN 22 Tanah Keras: Tingkatkan Mutu Pembelajaran

MA Negeri Kota Pariaman: MAN Kopar EXPO Jadi Pilot Project Kurikulum Merdeka