PT PLN (Persero) terus mendorong pemanfaatan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk infrastruktur dan penggerak ekonomi. Salah satunya adalah pemanfaatan FABA oleh PLTU Teluk Sirih.
Dengan pemanfaatan limbah tersebut, PLN UPK Teluk Sirih menyerahkan bantuan 2.000 paving blok FABA kepada Kecamatan Bungus Teluk Kabung. 2.000 paving blok ini diserahkan langsung oleh Manager PLN UPK Teluk Sirih, Feri Setiawan Efendi kepada Camat Bungus Teluk Kabung, Harnoldi, di kantor camat Kecamatan Bungus Teluk Kabung (10/08).
Feri Setiawan menyampaikan bahwa PLN memberdayakan UMKM setempat dalam memproduksi paving blok FABA PLTU Teluk Sirih. Selain sebagai upaya edukasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah, pemanfaatan FABA ini juga menjadi upaya PLN memanfaatkan FABA secara massif dan upaya reduce, reused dan recycle.
“Kita patut bersyukur pemerintah mengambil kebijakan untuk menjadikan FABA sebagai limbah non B3 sehingga FABA dapat dimanfaatkan lebih luas oleh masyarakat. Produk yang dapat dibuat dari FABA adalah batako, paving blok, campuran semen, pupuk, base layer jalan dan sebagai bahan urugan” ujarnya.
Limbah Fly Ash & Bottom Ash (FABA) dapat digunakan sebagai material substitusi seperti batako, paving blok, stabilisasi tanah serta pemanfaatan lainnya. Fly Ash merupakan abu hasil pembakaran batubara yang terbawa bersama gas buang, sementara Bottom Ash adalah abu hasil pembakaran yang jatuh ke bawah dari ruang bakar.
Pada kesempatan yang sama, Camat Bungus Teluk Kabung menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang telah diberikan PLN UPK Teluk Sirih kepada pemerintah kecamatan Bungus Teluk Kabung. Harapannya semua jalan di Bungus Teluk Kabung mempunyai trotoar yang terbuat dari FABA.
“Bungus Teluk Kabung dilewati oleh jalan Lintas Barat Sumatera dan menjadi daerah wisata yang banyak di kunjungi wisatawan baik lokal maupun nasional. Untuk mendukung potensi tersebut dibutuhkan infrastruktur trotoar yang rapi dan menambah kenyamanan wisatawan ketika berada di daerah Bungus Teluk Kabung dan pemanfaatan FABA menjadi salah satu solusi yang baik untuk pembangunan infrastruktur,” ucap Harnoldi.(*)
