in

Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Krueng Peureulak

Minggu, 29 Oktober 2017 14:28 WIB

IDI – Sesosok mayat laki-laki
tanpa identitas, ditemukan mengapung di Krueng Peureulak, di Dusun Gedung
Janeng, Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Sabtu
(28/10) pukul 06.30 WIB.

Dua warga yang menemukan mayat
tersebut adalah, Suwandi (45) dan Khaidir (35) warga gampong setempat.
Kemudian, Suwandi, dan Khaidir, melaporkan hal ini ke perangkat gampong dan
diteruskan ke Muspika Ranto Peureulak.

Sekitar pukul 11.00 WIB, tim
gabungan terdiri dari petugas SAR, tim identifikasi dari Polres,
Bhabinkamtibmas, Babinsa, dari Koramil dan Mapolsek, serta Kepala Puskesmas
Ranto Peureulak, Usman, dan warga berhasil mengevakuasi mayat tersebut.

Amatan Prohaba di lapangan,
mayat laki-laki ini diperkirakan berumur 35 tahun, dengan kondisi mulai
membusuk, bahkan pada bagian wajah nyaris hancur dan tak bisa dikenali lagi.

Tubuh mayat masih ditutupi baju
dan celana panjang, serta pada pinggang terikat kain. Sedangkan, pada
pergelangan tangan terdapat sendal, yang diduga sengaja digunakan korban untuk
berenang.

“Tak ada identitas apapun
ditemukan pada korban,” ungkap Kappus Ranto Peureulak Usman.

Jenazah langsung dibawa ke RS
Sulthan Abdul Aziz Syah (RSSAAS) di Kota Peureulak. Namun, karena di RS SAAS
tidak memiliki ruang jenazah, sehingga mayat dibawa ke RS Kota Langsa.

Camat Ranto Peureulak, Saiful,
mengatakan, pihaknya sudah mengkonfrimasi perangkat Gampong Beurandang, dan
Seumanah Jaya, selaku gampong yang dekat dengan lokasi penemuan, tapi sejauh
ini tidak ada warga yang mengenali korban. “Keterangan dari Keuchik Gampong
Beurandang, dan Seumanah Jaya, tidak ada warganya yang hilang. Jadi kita belum
tahu identitas korban,” ungkap Saiful.

Sementara itu, Kapolsek
Peunaron, Iptu Tonny, yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, hingga
Sabtu sore pihaknya tidak menerima laporan warga hilang di wilayah Polsek.
“Sampai saat ini di Peunaron juga tidak ada laporan orang hilang,” ungkapnya.

Untuk diketahui posisi hulu
sungai Krueng Peureulak, merupakan wilayah hukum Polsek Serbajadi, dan
Peunaron, kanan kiri sepanjang aliran sungai ini terdapat banyak petani
berkebun.

Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi
Purwiyanto, melalui Kapolsek Ranto Peureulak, Iptu Aiyub, mengatakan, mayat
yang ditemukan mengapung di Krueng Peureulak, belum dikenali dan tidak dapat
diidentifikasi.

“Kalau diidentifikasi dari
sidik jari tidak dapat lagi. Karena, kondisi mayat sudah hancur, dan kulit
jarinya sudah terkelupas,” ungkap Aiyub.

Minimal, kata Aiyub, mayat
tersebut harus diotopsi melalui gigi atau ginjal, tapi pihak RS Kota Langsa
baru bisa melakukan hal itu setelah dua hari karena tempat penyimpanan
jenazahnya sedang direnovasi.

Camat Ranto Peureulak, Saiful,
mengatakan, pihak RS Kota Langsa, mengembalikan mayat yang ditemukan mengapung
di Krueng Peureulak, ke desa tempat korban ditemukan, karena di RS Kota Langsa,
tempat penyimpanan jenazah karena sedang direnovasi. “Kebetulan tempat
penyimpanan jenazah di RS Kota Langsa sedang direnovasi, karena itu pihak RS
mengembalikan mayat tersebut ke desa korban ditemukan,” ungkap Saiful.

Terkait pemakaman korban,
ungkap Saiful, ia telah berkoordinasi dengan Muspika Ranto Peureulak, dan
perangkat Gampong Beurandang, gampong tempat korban ditemukan. “Korban akhirnya
dikebumikan di tempat pemakaman umum Gampong Beurandang,”tutup Saiful.(c49)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Presiden Jokowi Tidak Akan Cuti Selama Persiapan Pernikahan Putrinya

Satu Orang Polwan Patah Tulang di Lamno