Steven bergegas memasuki sebuah kafe yang penuh sesak pada Sabtu malam. Pria dan wanita duduk di masing-masing meja sambil menikmati makanan dan minumannya. Pria ini, yang merasa alam memanggilnya dengan kuat, melihat ke sekeliling tetapi tidak bisa melihat apapun yang menyerupai kamar mandi.
Dia melihat sebuah tangga dan naik ke lantai dua yang sepi dalam usahanya mencari kamar mandi. Tiba-tiba perutnya terasa mulas tidak tertahankan dan terancam meletus, dia melihat lubang seukuran 20×20 centimeter di lantai. Pada akhirnya karena sudah tidak bisa terkendali, ia memutuskan untuk memanfaatkan lubang tersebut. Dia membuka celananya, jongkok di atas lubang, dan berak.
Dengan sangat lega dan santai, dia melenggang turun dari tangga untuk menemukan sesuatu yang mengejutkan, bahwa kafe yang ramai beberapa menit yang lalu, sekarang kosong.
“Hei!” dia berteriak ke ruangan yang kosong itu, “di mana para tamu?”
Dari balik bar, sebuah suara menjawab, “Di mana kamu tadi saat kotoran tersembur dari kipas angin?”