in

Mendidik Siswa Cinta Lingkungan

HIJAU : Pelajar SMPN 5 Batusangkar diajarkan untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan mereka.(IST)

Kepedulian terhadap lingkungan merupakan perwujudan dari sikap pengamalan sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaaan yang Adil Dan Beradab. Hal itu mencerminkan sikap siswa yang beradab dan berakhlak terhadap warga sekolah serta lingkungannya.

Akhlak adalah suatu perangai, tabiat dan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak dalam Islam terbagi menjadi tiga bentuk yaitu akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan.

Akhlak terhadap lingkungan hidup dinyatakan Allah dalam Al Quran. “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) karena Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tiada menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qasas (28) : 77).

Menurut M.Quraish Shihab, dalam https://www.liputan6.com/islami/HYPERLINK “https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak” HYPERLINK “https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak”read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terbenHYPERLINK

“https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak” -HYPERLINK “https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak”tuk-akhlak-luhurHYPERLINK

“https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak”akHYPERLINK “https://www.liputan6.com/islami/%20read/4256351/quraish-shihab-bertemanlah-dengan-yang-baik-maka-akan-terben%20-tuk-akhlak-luhurakhlak”hlak, yang diunduh 13 Januari 2023, akhlak adalah dorongan dari dalam tanpa paksaan dari luar.

Akhlak dilakukan tanpa rasa takut, ancaman, ria bahkan malu. Akhlak terjadi akibat pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang. Jika kebiasaan itu berbentuk baik, maka akhlaknya pun luhur. Jadi, akhlak terbentuk dari pembiasaan. Namun sayangnya, kepedulian terhadap lingkungan belum sepenuhnya terwujud di sekolah.

Kalaupun ada, hanya muncul di kalangan siswa secara perorangan. Dalam kenyataanya, rasa cinta ingkungan belum membudaya dalam diri siswa. Kepedulian dan tingkat kesadaran siswa di sekolah dalam menjaga lingkungan masih rendah. Walaupun ada beberapa siswa yang peduli terhadap lingkungan, tetapi sedikit sekali.

Misalnya, jika adanya tanaman yang membutuhkan penyiraman air, siswa langsung menyiram tanaman tanpa diperintah terlebih dahulu. Kadang-kadang terlaksana karena perintah dari guru. Ketidakpedulian siswa akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Jika siswa tidak lagi peduli lingkungan, seperti membuang sampah plastik dan limbah sembarangan, dapat menyebabkan pencemaran tanah. Pencemaran tanah mengakibatkan matinya tumbuhan dan mikroorganisme tanah yang berfungsi sebagai pemeliharaan nutrisi tanah.

Contohnya, mikroorganisme tanah adalah cacing tanah yang kaya akan unsur hara untuk meningkatkan nutrisi dalam tanah serta menjaga struktur tanah. Kotoran yang diproduksi cacing tanah juga mampu menjadi bahan penggembur tanah. Keberadaan cacing tanah juga dapat memperbaiki aerasi tanah. Namun karena pencemaran, cacing tidak dapat menjalankan perannya.

Menyikapi fenomena tersebut, perlu adanya gerakan untuk mendidik siswa agar mencintai lingkungannya. Guru memotivasi bagaimana siswa tergerak hatinya untuk berbuat untuk lingkungan agar bersih dan nyaman. Selain itu, siswa juga dibina agar mau memperbaiki kerusakan pada tenaman lingkungan sekolah.

Salah usaha yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan cinta lingkungan adalah melalui pembiasaan. Siswa dilatih agar mau memelihara tanaman di sekolah. Siswa dibimbing untuk menanam kembali tanaman sebagai penggati tanaman yang sudah mati.

Guru juga bisa mengajak siswa untuk merawat serta menatanya. Secara berkala, siswa diajak untuk menyiram tanaman dan bunga. Siswa dimotivasi untuk melakukan “operasi semut”, memungut sampah di pekarangan sekolah. Dengan demikian, kepekaan terhadap lingkungan akan membudaya dalam diri siswa.

Lingkungan yang bersih, sehat, dan asri akan memproduksi oksigen yang bersih untuk dihirup oleh paru-paru kita. Lingkungan dengan tanaman-tanaman yang hijau merupakan sumber oksigen. Secara singkat, proses fotosintesis tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2 ) yang akan dihirup oleh manusia dan hewan.

Jadi, tanaman hijau di lingkungan kita sangat berperan untuk menghasilkan oksigen yang bersih untuk kelangsungan hidup manusia dan hewan. Simbiosis mutualisme terjadi antara tumbuhan dengan manusia. Kita menanam dan merawat tumbuhan dengan baik. Sebaliknya, tanaman dapat melindungi kita karena menghasilkan oksigen yang bersih.

Selain itu, tanaman juga menyajikan keindahan dan kenyamanan bagi kita. Untuk itu, kita perlu menumbuhkan cinta lingkungan yang bersih dan rindang kepada siswa kita. Cinta lingkungan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran IPA.

Kita dapat mengintegrasikannya dengan materi metode ilmiah. Siswa dibimbing untuk mengadakan penelitian terhadap tanaman, misalnya pucuk merah. Kegiatan itu diawali dengan perancangan penelitian untuk membuktikan hipotesis.

Sebagai contoh hipotesis yang dibuat siswa adalah “Tanaman pucuk merah yang ditanam dengan media tanah humus lebih subur dibandingkan dengan tanah lainnya”. Hasil penelitian ini dapat diterapkan di sekolah. Siswa dapat mengembangkan lagi menanam tanaman pucuk merah dan tanaman lainnya di sekitar perkarangan sekolah dengan memakai tanah humus media tanaman.

Kegiatan tersebut dapat memupuk dan membudayakan cinta lingkungan yang sehat pada diri siswa. Dengan demikian, sekolah menjadi asri, rindang, dan nyaman yang membuat siswa lebih semangat untuk belajar. Ayo, cintai lingkungan! (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Presiden Jokowi Tegaskan Biaya Haji Tahun 2023 Masih Dikaji

Andre Rosiade Bagikan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir Padang dan Pariaman