Pendidikan Nasional I Penggabungan Dikti ke Kemendikbud Bukan Tak Perlu Dirisaukan
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim diharapkan bisa melakukan percepatan dalam pengoptimalan program-program yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya. Terlebih Nadiem memiliki rekam jejak yang baik dalam penggunaan teknologi informasi.
“Sekarang saya merasa landasan-landasan programnya sudah ada dan tinggal melanjutkan. Sekarang tinggal percepatan dan dibutuhkan orang untuk itu. Dan apalagi untuk wilayah yang seluas ini tidak mungkin tidak menggunakan IT,” jelas Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jakarta, Jumat (25/10).
Muhadjir yang pada kabinet sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud mengatakan fokus pada periode kerja sebelumnya adalah lebih pada konsolidasi. Program-program seperti KIP, Revitalisasi SMK, dan Pendidikan Karakter, lanjut ia, belum berdampak secara optimal karena masih dalam tahap penerapan.
Untuk itu, pada masa kepemimpinan Mendikbud yang baru ia berharap program-program tersebut bisa berjalan cepat dan berdampak optimal seperti yang diamanahkan presiden terkait percepatan program.
Nadiem, lanjut ia, merupakan sosok tepat untuk melakukan itu mengingat pengalamannya di bidang bisnis teknologi dan dengan usianya yang masih terbilang muda.
“Kalau pada periode kemarin Presiden minta konsolidasi program, sekarang justru percepatan yang dibutuhkan. Saya optimis mendikbud yang baru bisa melakukan itu dan saya juga akan suport.
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga menekankan penggabungan Pendidikan Tinggi ke dalam Kemendikbud bukan sesuatu yang perlu dirisaukan. Bahkan, ia mengatakan proses penyinkronan program juga dapat berlangsung cepat.
“Kalau penggabungan dikti ke Kemendikbud kelihatannya tidak terlalu lama karena baru satu periode ini dipisah. Apalagi Mendikbud sekarang saya kira bisa membuat langkah-langkah yang cepat untuk segera sinkronisasi,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud, Nadiem Makarim mengatakan ia telah mempelajari pola kerja di lingkungan Kemendikbud dengan menggelar rapat pimpinan di lingkungan Kemendikbud. Ia optimis dapat menjalankan amanah yang diemban termasuk dalam pengelolaan pendidikan tinggi.
“Banyak sekali tugas dan berat skali tantangnnya, tapi saya optimis. Penggabungan itu harus dilakukan agar strateginya terpadu di antara seluruh intitusi pendidikan,” jelasnya.
Tiga Fokus
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengakui bahwa tanggung jawab yang diamanatkan Presiden Joko Widodo memang cukup besar dan berat. Namun, ia menerima tanggung jawab yang diberikan sebagai sebuah kehormatan karena keyakinan bahwa pendidikan menjadi faktor kunci untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa di masa depan.
Cukup banyak tantangan yang harus diselesaikan, salah satunya adalah terkait skala pendidikan di Indonesia yang sangat besar.
“Jumlah muridnya, jumlah gurunya, jumlah pemerintah daerahnya. Dan semua tersebar di archipelago terbesar di dunia, yaitu di Indonesia. Jadi _challenge_ terbesar adalah skalanya,” katanya
Namun, Mendikbud optimistis dapat menghadirkan solusi yang baik dimulai dengan mendengar, berdiskusi, memelajari kondisi yang ada bersama para pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan. ruf/AR-3