in

Mengintip Gerakan Mulyadi Motivasi Generasi Tahfiz dan Subuh Berjamaah

DUKUNGAN: Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota,
Mulyadi bersama generasi pegiatan tahfiz.(IST)

Tidak hanya soal membangun infrastruktur fisik, pondasi akhlak dan karakter secara spiritual menjadi upaya yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Mulyadi, ST, ME. Ini sebagai benteng peradaban untuk masa depan lewat generasi muda. Begitu politisi PAN Limapuluh Kota ini membingkainya memotivasi generasi islami.

Ketika udara dingin mengiringi fajar menyibak pagi, sejumlah anak laki-laki dibalut busana islami menuju masjid. Mereka bersiap mengumandangkan azan Subuh dan melantunkan hafalan Al Quran dalam bacaan ayat ketika ditunjuk menjadi imam.

Setidaknya, ini menjadi sedikit gambaran dari harapan besar membangun generasi islami saat Mulyadi bergiat dalam gerakan Tahfidz Al Quran dan Subuh berjamaah di Masjid Raya Nagari Mungo, Kecamatan Luak, beberapa waktu lalu.

Sasarannya, agar masyarakat memiliki kecerdasan intelektual, cakap memanfaatkan teknologi dan piawai dalam inovasi. Untuk guna membangun generasi muda islami, berakhlak mulia dan intelektual, anggota DPRD Limapuluh Kota, Mulyadi terjun langsung menjadi salah satu penggerak.

Searah dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk masyarakat madani, Mulyadi mulai menunjukannya di Nagari Mungo, Kecamatan Luak dengan pola berkelanjutan. Meski dibutuhkan pendukung untuk menyediakan reward bagi anak-anak yang aktif.

“Ini sebagai wujud kepedulian terhadap generasi muda dan agama, kita memberikan motivasi kepada generasi muda agar selalu rajin menghafal Al Quran dan rajin salat subuh berjamaah,” ucap anggota DPRD Limapuluh Kota dari fraksi PAN ini kepada Padang Ekspres, Kamis (20/10).

Motivasi itu, kata Mulyadi, diwujudkan dalam bentuk hadiah. Bagi anak yang punya banyak hafalan dan tidak pernah absen salat subuh berjamaah akan mendapatkan hadiah. Selain hadiah besar berupa sepeda. Saat penutupan per periode, juga diberikan hadiah mingguan berupa emas murni.

“Sehingga anak-anak kita ini terbiasa salat berjamaah mulai dari waktu subuh, yang merupakan waktu tersulit dan banyak godaan. Yang sudah dilaksanakan ini, anak-anak kita sudah terbiasa. In Syaa Allah, 4 waktu salat yang lain akan ringan mereka mengerjakannya,” terang politisi PAN Limapuluh Kota ini.

Mengimbangi pembangunan infrastruktur, tokoh yang juga Ketua Kadin Limapuluh Kota itu menambahkan, pentingnya membangun mental spiritual sebagai upaya menciptakan generasi andal.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Mi Ayam Hulk, Enak di Lidah Sedap Dipandang

Kejari Hentikan Penuntutan Perkara