Diposkan pada: 2 Dec 2017 ; 1045 Views Kategori: Berita
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan penyelenggaran Sail Sabang 2017 memiliki tujuan utama berbeda dengan sail sebelumnya yaitu lebih fokus kepada pengembangan destinasi wisata.
“Sesuai dengan arahan Presiden pada Sail Karimata 2016, bahwa sektor pariwisata menjadi lokomotif event sail-sail berikutnya, termasuk Sail Sabang ini,” kata Luhut pada acara puncak Sail Sabang 2017, di Pelabuhan CT-3, Sabang, Aceh, Sabtu (2/12) pagi.
Penyelenggaraan Sail Sabang 2017 yang dinahkodai oleh Menteri Pariwisata pada tingkat nasional dan Gubernur Aceh di tingkat daerah, ujar Luhut, berhasil menjadikan sail yang ke-9 ini menjadi sail terbesar dibanding event-event sail sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta, jumlah pengunjung, serta jumlah event.
Sail ini, kata Luhut, diikuti oleh 13 KRI, 1 kapal riset Baruna Jaya milik LIPI, 2 tall ship KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, Cruise Costa Victoria yang membawa 2.200 penumpang, serta 18 yacht dari 7 negara.
“Diperkirakan sebanyak 20.000 pengunjung, dengan jumlah wisman sebanyak 3 ribu orang, tidak termasuk pengunjung lokal,” kata Luhut.
Rangkaian Sail Sabang ini memiliki 26 event, antara lain Yacht Rally, Parade KRI termasuk KRI Dewa Ruci dan Bima Sakti, Tarian Kolosal Laksamana Malahayati, Sabang Wonderful & Marine Expo, International Free Diving Championship, dan Festival Kopi dan Kuliner Aceh.
Selain itu, kata Menko Bidang Kemaritiman, Sail Sabang juga menghasilkan 3 (tiga) karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat Sabang. Yang pertama adalah dicanangkan Diamond Triangle Regatta Saphula (Sabang Phuket Langkawi) pada tahun 2018.
“(Kedua) International Free Dive Competition 2018 dan (ketiga) pengembangan perikanan budidaya, yang dibuat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata Luhut. (UN/GUN/ES)