in

Menulis Bersama, Kembangkan Literasi Sekolah

SENANG: Siswi SMPN 5 Batusangkar belajar pengembangan literasi di halaman sekolah.(IST)

Pengembangan literasi sekolah sangat urgen. Gerakan literasi memiliki manfaat yang besar bagi pengembangan kreativitas dan daya nalar peserta didik.

Gerakan literasi sekolah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan gagasan, pemikiran, dan perasaannya melalui tulisan. Kegiatan membaca misalnya, memberikan pengayaan pengetahuan kepada peserta didik. Melalui kegiatan menulis, peserta didik dapat mengasah ketajaman pikirannya.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd dalam http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/ detail/pengembangan-keterampilan-literasi-dan-penumbuhan-karakter-pada-peserta-didik-sebagai-calon-enterpreuner yang diunduh pada 24 Desember 2022 pukul 20.00 menyatakan bahwa literasi merupakan keterampilan seseorang dalam hal membaca, menulis, berbicara, menghitung serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum literasi diartikan sebagai keterampilan menerima informasi, mengolah informasi, serta menyampaikan kembali. Kegiatan literasi sekolah dimaksudkan untuk membangun atmosfer sekolah dalam mendukung terbangunnya budaya literasi bagi warga sekolah.

Lingkungan sekolah yang merangsang budaya literasi dibentuk dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Budaya literasi dapat dibangun dengan menciptakan lingkungan sekolah ramah literasi, membangun budaya membaca kritis dan menulis kreatif, serta festival literasi.

Salah satu bentuk pengembangan literasi sekolah adalah dengan mengadakan kegiatan menulis bersama. Kegiatan ini melibatkan seluruh peserta didik dan para guru. Guru tidak hanya berperan sebagai motivator, tetapi sebagai partisipan, yang ikut menulis bersama peserta didik.

Keterlibatan guru dalam kegiatan ini akan memberikan energi yang besar kepada peserta didik. Menentukan jenis karya tulis. Banyak jenis karya yang bisa dipiliih untuk menggerakan kegiatan menulis bersama ini. Sekolah dapat menentukan apakah akan menulis ilmiah atau menulis kreatif.

Hal itu juga bisa disosialisasikan kepada peserta didik. Berikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih jenis tulisan. Banyak jenis karya ilmiah dapat dipilih. Misalnya, menulis artikel sederhana, menulis berita, teka teki silang, laporan observasi, dan sebagainya.

Peserta didik juga bisa menulis kreatif (menulis karya sastra), seperti pantun, puisi, syair, gurindam, cerpen, novel, dongeng, cerita fantasi , dan sebagainya. Pilihan jenis karya ini sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Menentukan tema tulis. Beragam tema dapat digarap untuk menjadi karya. Pilihlah tema yang mudah dan dekat dengan perkembangan pemikiran dan keseharian peserta didik. Guru dapat memberikan alternatif tema, seperti tentang belajar, sampah.

Cita-cita, budaya, keindahan alam, pariwisata, dan sebagainya. Apapun bisa dijadikan tema. Sejatinya menulis bukan apa temanya, tetapi bagaimana menggarap tema menjadi tulisan yang baik. Menyampaikan ketentuan menulis.

Sebelum kegiatan menulis, guru dapat memberikan ketentuan yang selengkap-lengkapnya. Mulai dari jenis kertas yang digunakan dan ukurannya. Guru juga bisa menambahkan kejelasan garis pinggir kertas.

Selain itu juga, juga perlu diinformasikan tentang batas berapa halaman atau jumlah kata. Untuk karya kreatif, guru dapat menambahkan penggunaan pewarna (spridol, pensil warna, atau krayon), gambar, frame yang indah, dan sebagainya.

Menulis di alam terbuka. Guru dapat menggunakan halaman sekolah, taman sekolah, di bawah pohon rindang, dan sebagainya. Guru juga dapat memanfaatkan lingkungan luar sekolah, seperti tempat wisata sebagai tempat untuk mencurahkan inspirasi peserta didik.

Dengan memilih alam terbuka, peserta didik akan lepas dari ikatan formal seperti dalam kelas. Inspirasi peserta didik akan segera muncul. Apalagi kebersamaan guru terlihat dalam kegiatan menulis tersebut.

Mengumumkan karya terbaik. Guru melakukan penilaian terhadap karya tulis sesuai dengan ketentuannya. Guru menyeleksi karya peserta didik. Karya-karya yang terbaik diumumkan pada saat apel pagi, atau setelah upacara bendera Senin. Guru juga dapat mengumumkan pada website sekolah, atau pada papan infomasi sekolah.

Memberi apresiasi. Karya-karya yang terbaik yang dihasilkan peserta didik diberi apresiasi. Hal ini penting bagi peningkatan motivasi peserta didik untuk menulis. Dengan apresiasi yang diberikan, berarti sekolah mengakui keunggulan peserta didik yang bersangkutan.

Banyak alternatif apresiasi yang dapat diberikan, seperti pemberian hadiah, pemberian sertifikat, atau dimuat pada majalah dinding sekolah, dan sebagainya. Menjaga kontiniutas menulis. Menjaga kontiniutas menulis sama pentingnya dengan membuat peserta didik mampu menulis.

Hal dimaksudkan agar kompetensi dan bakat peserta didik selalu terasah dengan baik. Dengan demikian, pembinaan literasi siswa terus berjalan. Peserta didik yang pemula akan meningkat menjadi menengah, dan melaju ke level progresif.

Dengan menulis bersama, pengembangan literasi sekolah akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan membiasakan menulis, peserta didik kelak mengukir sejarah dan mampu menjaga eksistensinya.

Patut kita renungkan apa yang disampaikan Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”. Salam Literasi! (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menkeu: Gaji 5 Juta Dipajaki 5 Persen, Itu Salah Banget…!!!

Kaleidoskop 2022, Implementasi Co-Firing di PLN Hasilkan 575,4 GWh Listrik