
buku sekaligus.(DOK MTSN 1 PADANG)
Sebagai madrasah berbasis literasi yang tertuang dalam visi dan misi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Padang terus melakukan gerakan literasi makin membumi. Hampir setiap bulan ada kejutan dengan lahirnya berbagai karya tulis baik guru maupun siswa.
Tidak tanggung-tanggung kali ini puluhan siswa melahirkan buku. Tidak hanya satu buku, namun dua buku sekaligus, sebanyak 57 orang siswa sepakat melahirkan buku secara bersamaan.
Menulis buku secara massal ini pertama kali dalam sejarah MTsN 1 Padang. Penulisan buku ini dibimbing oleh Idra Putri. Idra Putri merupakan Guru Bahasa Indonesia yang sudah menorehkan berbagai prestasi dibidang literasi.
Idra Putri termasuk 1.000 Guru Motivator Literasi Indonesia tahun 2021 masuk 100 penulis terbaik se-Indonesia 2023, juara 3 lomba menulis esai tingkat nasional tahun 2023.
Puluhan bukunya telah diterbitkan dan banyak lagi prestasi-prestasi dan capaian yang telah diraihnya. Idra Putri mengatakan menulis merupakan proses melahirkah ide ke dalam tulisan. Untuk melahirkan sebuah buku bukan hanya bisa menulis saja, namun banyak proses yang dilalui.
“Pembuatan buku ini terbilang cepat, mulai dari pembimbingan, penulisan, editing, finishing hingga naik percetakan diselesaikan dalam dalam waktu dua bulan. Bahkan waktu lomba menulis Antologi Cerpen bagi siswa MTsN 1 Kota Padang mendaftarkan tiga buku antologi sekaligus,” katanya.
Salah satu siswa, Khesya Nasyira Putri mengaku, sangat bersyukur dan terharu bisa menulis buku bersama dengan puluhan temannya. “Saya merasa bangga karena tulisan saya bisa dibukukan,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala MTsN 1 Kota Padang, Isrizal. Menurutnya tahun ini sangat luar biasa. Banyak kejutan- kejutan yang ditorehkan siswa dan guru.
“Membuat buku sendiri merupakan pencapaian luar biasa. Literasi yang sangat mumpuni untuk anak muda masa sekarang dan menghasilkan prestasi yang baik,” kata Isrizal.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan tenggelam dalam sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” ucap Isrizal.
Buku Antologi Cerpen yang berjudul Usai Tanpa Memulai merupakan karya 32 orang siswa kelas IX.5 dengan editor dan desain cover Idra Putri, Alya Maharani Putri, Bilhikmah dan Anezka.
Buku ini merupakan hasil dari materi teks cerpen dalam pelajaran Bahasa Indonesia semester Ganjil kelas IX. Idra yang juga guru Bahasa Indonesia di kelas tersebut mengarahkan siswa untuk menerbitkan antologi cerpen sebagai hasil akhir dari materi tersebut. Ini merupakan tahun ke-3 dilakukan guru Bahasa Indonesia tersebut sehingga banyak karya siswa yang sudah dibukukan.
Sementara buku Antologi Cerpen yang berjudul Laut Biru Saksi Bisu merupakan karya 25 orang siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Sastra dengan peserta dari kelas VII, VIII dan IX di bawah binaan Idra Putri dengan jumlah anggota sebanyak 50 orang.
Menurut Idra Putri seharusnya ada satu buku antologi puisi juga akan dilahirkan namun karena diburu waktu, jadi tidak memungkinkan.
Buku-buku ini akan disimpan di perpustakaan Hamka MTsN 1 Padang, agar bisa dibaca oleh siapa saja. Dan tentunya untuk meningkatkan minat membaca serta menginspirasi untuk bisa berkarya.
Idra Putri selaku pembimbing mengaku bangga dan bahagia bisa menularkan ilmunya kepada siswa. Ia mampu menumbuhkan semangat literasi siswa sehingga telah lahir puluhan buku karya inovatif.
Menurut wanita kelahiran Lintau itu, jika seseorang membagikan ilmu, maka ilmunya akan semakin bertambah. Dengan mengajarkan dan memberikan kepada orang lain, ilmu yang dimiliki akan semakin kuat dalam sanubarinya.
“Sebab, ilmu yang bermanfaat akan mendatangkan pahala bagi kita selama orang yang kita transfer ilmu menggunakannya di jalan kebaikan,” tuturnya. (***)