in

Mudik

Kementerian Perhubungan memperkirakan tahun ini jumlah pemudik naik hampir 5 persen. Total pemudik diperkirakan sekitar 20 juta jiwa. Kenaikan terbesar adalah pengguna  mobil pribadi yang mencapai lebih 18 persen dan pengguna motor yang mencapai hampir 14 persen. Kemenhub memberi perhatian lebih pada pemudik dengan motor. Pasalnya angka kecelakaan terbesar terjadi pada pengguna motor – mencapai sekitar 80 persen. Itu sebab Kemenhub menyediakan kereta api dan kapal laut untuk mengangkut motor pemudik.

Keselamatan pemudik memang yang utama. Apalagi dari pengujian kelayakan kendaraan bus antarkota pekan lalu, sebanyak 35 persen dari sekitar 49 ribu  bus itu tak layak jalan. Sebagian besar karena kerusakan pada rem tangan, lampu sein, speedometer dan wiper. Tak berfungsinya sejumlah hal itu rawan menyebabkan kecelakaan. Kemenhub memastikan sebelum bus digunakan untuk mengangkut pemudik, sejumlah kerusakan itu sudah diperbaiki.

Selain transportasi pemerintah juga mengantisipasi agar tak terjadi kemacetan parah di sejumlah titik seperti mudik tahun lalu. Di antaranya menambah ruas tol di Brebes Timur  dan jembatan layang di perlintasan kereta di jalur mudik pantai utara jawa. Dengan sejumlah tambahan itu diharapkan kemacetan puluhan jam seperti tahun lalu tak lagi terulang.

Di atas kertas, sejumlah rencana tindakan dan rencana  antisipasi itu tampaknya akan mampu menekan angka kecelakaan dan mengatasi kemacetan. Meski begitu, pemerintah sepatutnya juga mempersiapkan rencana  darurat untuk  berjaga dari peristiwa yang tak bisa diprediksi seperti bencana. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga mesti ditingkatkan demi  memastikan dari keberangkatan hingga ke tempat tujuan pemudik bisa berlangsung dengan aman dan nyaman. 

What do you think?

Written by virgo

Para Pendukung Koruptor

Bupati Tabanan Berhasil Kembangkan Desa Wisata