Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Muhaimin Iskandar (Cak Imin), diberikan gelar “Panglima Tani” oleh gabungan kelompok petani (Gapoktan) di Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah. Gelar tersebut diberikan saat Cak Imin berdialog dengan 2.000 petani kopi, tembakau, hortikultura, sayur, dan padi, di Magelang, Minggu (4/3).
“Cak Imin pantas mendapat gelar Panglima Tani,” ujar wakil dari Gapoktan Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, Sumardi, dalam siaran pers DPP PKB, di Jakarta, Minggu. Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin mengatakan bahwa petani dan konsumen itu harus sejalan. Menurut dia, harus ada batas harga maksimum dan minimum untuk segala hasil produksi tani Indonesia agar petani tidak dirugikan.
“Jadi, harga jual sembako tidak kemahalan, tapi petani juga tidak rugi,” jelas Cak Imin. Lebih jauh, dia mengatakan sistem kuota impor yang terjadi saat ini hanya akan memperkaya segelintir orang atau kelompok dengan mengambil selisih harga jual dengan harga beli impor. “Mereka kaya raya, tapi petani rekasa (susah),” jelas Cak Imin.
Para petani berharap Cak Imin yang telah menyatakan akan maju sebagai bakal calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2019, dapat menghapus sistem kuota impor manakala benar terpilih. “Insya Allah, kita hapus. Kita pakai sistem tarif impor, yakni siapa saja yang punya SIUP boleh impor, namun tarifnya disesuaikan agar tidak merusak harga produk lokal.
Mohon doanya sedherek, semoga Pak Jokowi kersa, nggih,” lanjut Cak Imin kepada para petani. Acara dialog Cak Imin dengan petani diadakan di kaki Gunung Andong Magelang. Sebelumnya, Cak Imin dan Cawagub Jateng, Ida Fauziyah, melakukan penanaman pohon di lokasi panjat gunung Andong, didampingi komunitas sepeda motor trail.
Ant/P-4