in

MUI Imbau Umat Islam Tingkatkan Toleransi

Kelompok-kelompok masyarakat hendaknya menghindari tindakan kekerasan dan main hakim sendiri. MUI mengimbau umat Islam meningkatkan toleransi.

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam meningkatkan toleransi dan menghindari pemborosan selama bulan Ramadan.

Kaum muslimin sebaiknya meningkatkan tenggang rasa, menghargai pihak yang memiliki paham dan pandangan berbeda dengan mereka.

“Kami mengimbau kelompok- kelompok masyarakat menghindari tindakan kekerasan, termasuk main hakim sendiri dengan melakukan razia.

Penegak hukumlah yang harus menindak pelanggaran hukum yang berkenaan dengan peredaran minuman keras dan prostitusi,” kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, di Jakarta, Jumat (26/5).

Amirsyah menambahkan perilaku boros dan sia-sia, sebaiknya dihindari karena hanya akan mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri dan orang lain.

MUI mengimbau warga yang mampu meningkatkan bantuan bagi kaum lemah/dhuafa melalui zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan amal sosial lainnya.

Amirsyah mengatakan Ramadan seharusnya menjadi momentum kebangkitan spritual bagi umat Islam, masa untuk meningkatkan keimanan dengan memperbanyak ilmu dan amal saleh, mewujudkan kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial.

Perhatikan Kebersamaan

Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saefuddin, mengatakan pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1438 Hijriah jatuh pada hari ini, Sabtu (27/5).

Seluruh pihak diminta menjaga kesucian Ramadan dengan menciptakan suasana baik dan memperhatikan kebersamaan serta persaudaraan.

Menag mengatakan penetapan 1 Ramadan 1438 diambil berdasarkan perhitungan hisab dan hasil pemantauan rukyat di sejumlah titik yang menyebar dari wilayah Indonesia bagian timur hingga ke barat.

“Semua peserta bersepakat, besok (Sabtu) kita mulai puasa Ramadan, dan malam ini (Jumat) kita mulai salat tarawih,” jelas Lukman, di Jakarta, Jumat (26/5).

Sebagaimana lazimnya metode hisab diketahui untuk mengetahui posisi hilal, dijelaskan ketinggian hilal pada 8,51 derajat, dengan jarak busur antara bulan dan matahari yang mencapai 8,73 derajat, serta umur hilal mencapai 14 jam.

“Inilah perhitungan hisab yang perlu dikonfirmasi dengan rukyat, di mana hilal bisa dilihat atau tidak,” kata Menag. Lukman mendapatkan laporan setidaknya dari empat titik pemantauan hilal, yakni di NTT, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan Kepulauan Seribu yang berhasi melihat hilal.

Lukman mewakili pemerintah menyampaikan ucapan selamat menjalankan puasa bagi seluruh umat Islam. Ia berharap seluruh pihak mampu menjaga kesucian bulan Ramadan, dan menjalani Ramadan hingga sampai di hari Idul Fitri.

“Ramadan dapat mengantar kita akhirnya kembali ke jati diri kemanusiaan kita, kefitrian kita di akhir Ramadan,” seru Lukman.

Abdullah Jaidi, Ketua Dewan Pimpinan MUI, mengatakan Ramadan merupakan karunia luar biasa dari Allah SWT.

Karunia itu yang harus ditunjukkan dengan menjalankan ibadah puasa sebaik- baiknya, memperhatikan kebersamaan, persaudaraan, dan ukhuwah islamiyah.

“Mari kita menciptakan situasi baik, dan memperhatikan kepedulian serta kebersamaan sepanjang Ramadan,” kata Jaidi.

Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan awal bulan Ramadan 1438H/2017M. Rukyatul Hilal dilaksanakan pada 84 titik pemantauan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.

Sidang Itsbat dihadiri Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, MUI, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan),

Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama. cit/Ant/N-3

What do you think?

Written by virgo

WOW! 10 Profesi Ini Ternyata Hanya Ada di Indonesia Loh!

Cosplayer Komik Seram Ini Mirip Banget Sama Tokoh Yang Diperankannya.. Keren Abis!