Sekayu (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan terus mengaktifkan posko di perbatasan sejumlah kecamatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu Jumat mengatakan posko penanganan COVID-19 itu tetap disiagakan meski jumlah kasus terus menurun dan mulai diterapkannya adaptasi kebiasaan baru.
“Sejumlah personel dari berbagai instansi terkait tetap siaga di posko COVID-19, mulai dari tenaga kesehatan hingga tenaga keamanan dari unsur TNI dan Polri. Ini penting, karena sebenarnya ancaman COVID-19 itu belum berakhir,” kata dia.
Ia mengatakan Posko Pelayanan Tanggap Darurat Pencegahan Penyebaran COVID-19 itu diantaranya berada di Kecamatan Bayung Lencir, Kecamatan Babat Supat, Kecamatan Sanga Desa, Kecamatan Lais dan Kecamatan Sungai Keruh.
Para personel satgas memeriksa setiap warga dan pengendara yang ingin masuk ke Musi Banyuasin. Bahkan, dilakukan juga penyemprotan cairan disinfektan ke kendaraan yang melintas.
“Tetap dilakukan pengecekan suhu tubuh dari para pengendara dan penumpang yang melintas,” kata dia.
Sementara itu, Dandim 0401 Letkol Arm M Saifudin Khoiruzzamani mengatakan dalam adaptasi kebiasaan baru ini yang terpenting yakni menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Saya perintahkan ke personel, jika ada pengendara yang tidak menggunakan masker maka akan dipaksa memutar balik,” kata dia.
Tindakan tegas ini diperlukan karena Kabupaten Musi Banyuasin merupakan jalur perlintasan menuju provinsi lain yakni Bengkulu dan Jambi, dan jalur antarkabupaten Sumsel menuju Lubuklinggau dan Musi Rawas.
Sementara ini, berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan diketahui jumlah kasus positif di Musi Banyuasin terus berkurang menjadi tujuh orang per 26 Juni 2020.
Sebelumnya dilaporkan sebanyak 10 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus ini sehingga total yang sembuh mencapai 36 orang.