PANGANDARAN – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi tanah longsor di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/10).
Di tempat tersebut Khofifah memberikan Bantuan Santunan Kematian (BSK) kepada empat (4) ahli waris korban yang meninggal dunia. Masing-masing atas nama Arshin (55), Yuyun (35), Aldi (5), Andika (10 bulan) masing-masing menerima santunan kematian sebesar Rp15 juta. Keempat korban tersebut diketahui adalah satu keluarga. Total santunan yang diberikan senilai Rp60 juta.
Khofifah harus menumpang mobil double cabin sejauh 30 kilometer sebelum kembali menumpang motor trail sejauh 2 kilometer untuk mencapai titik lokasi bencana karena jarak yang jauh, jalan terjal, sempit dan licin dan masih ada dua titik jalan terputus. Khofifah dibonceng oleh Kapolsek Sidamulih.
Saat bertemu kerabat dan ahli waris korban, Khofifah menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati yang mendalam atas kejadian tersebut. Khofifah pun memimpin doa untuk para korban meninggal bersama warga setempat.
“Semoga korban meninggal diberikan tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, kekuatan dan ketabahan,” ungkapnya.
Khofifah mengatakan, Kementerian Sosial juga mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dumlap sesaat setelah mengetahui Pangandaran diterjang banjir dan longsor.
Kedepannya, lanjut dia, Kementerian Sosial akan menginisiasi terbentuknya Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Adhy Karyono mengatakan dibentuknya Kampung Siaga Bencana ini bertujuan agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana
“Semoga tidak ada lagi bencana alam yang menambah beban masyarakat kita. Saya berharap masyarakat juga tetap waspada, bersiaga, dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana serupa mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan,” imbuhnya.
Hentikan Kabar Hoax
Sementara itu, Khofifah kembali menambahkan, secara pribadi Ia sangat menyayangkan ulah sejumlah pihak yang tega menyebarkan berita hoax tentang situasi bencana. Setelah sebelumnya beredar hoax Gunung Agung kini juga muncul hoax perihal banjir Pangandaran. Kabar bohong yang beredar melalui media sosial tersebut dianggap berlebihan karena menyebut Pangandaran lumpuh total akibat bencana banjir dan longsor.
Seperti diketahui, banjir dan longsor melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10). Akibatnya, ratusan rumah tersebar di sejumlah kecamatan ada yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Empat orang dinyatakan meninggal akibat kejadian ini. Bencana tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan bersamaan dengan rob ( air pasang) yang mengakibatkan sejumlah sungai dan anak sungai meluap sehingga menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik.