Drainase dan Betonisasi juga Prioritas
Selain peningkatan jalan dan drainase, pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus pembangunan di Kecamatan Nanggalo.
Fokus pembangunan tersebut didasari potensi dan usulan partisipatif warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan untuk 2017 dan 2018.
Staf Ahli Wali Kota, Bambang Sutrisno pada Musrenbang Kecamatan Nanggalo, Selasa (14/2) mengatakan, pembinaan UMKM diperlukan guna mendorong pariwisata Kota Padang.
“Di samping pembenahan fisik, diperlukan pembinaan UMKM untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat dan mendorong pariwisata,” kata Bambang di sela pembukaan musrenbang yang berlangsung di aula kantor camat setempat.
Menurutnya, wilayah Kecamatan Nanggalo merupakan penyangga pariwisata Kota Padang. Dengan berkembangnya UMKM bisa dijadikan sentra-sentra produk kerajinan untuk cenderamata bagi wisatawan.
“Nanggalo bisa jadi sentra UMKM yang mendukung pariwisata Kota Padang,” ujarnya.
Camat Nanggalo, Teddy Antonius menjelaskan, dari usulan musrenbang yang sebelumnya diadakan di masing-masing kelurahan, ada tiga usulan jadi prioritas yakni di bidang fisik, ekonomi dan sosial. Paling menonjol, di bidang fisik antara lain drainase dan betonisasi.
“Pedomannya yang telah disampaikan oleh Bappeda ke pihak kecamatan. Ada dua usulan masing-masing kelurahan, karena di Nanggalo ada 6 kelurahan maka dikali dua menjadi 12 usulan yang akan dimasukkan ke e-planning. Jadi di e-planning itu langsung masuk ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” kata Teddy.
Teddy menambahkan, musrenbang harus sesuai dengan 10 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, karena itu merupakan Perda Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Padang.
Lebih jauh dikatakan, saat ini lokasi yang menjadi langganan banjir di Kecamatan Nanggalo sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Tetapi masih ada satu atau dua titik yang perlu pembenahan secara serius oleh dinas terkait seperti di wilayah Tabing Bandagadang.
“Di Tabiang Bandagadang, ada perumahan yang lokasinya daerahnya rendah, apabila air batang Kuranji meluap ditambah hujan di hulu maka perumahan tersebut akan terendam banjir. Selain itu di kawasan kampung Lapai juga demikian, kawasan tersebut juga sering banjir sehingga perlu perbaikan dan penambahan drainase,” jelasnya.
Dia berharap dalam musrenbang kali ini harapan masyarakat dapat terwujud. Kalaupun belum bisa diakomodir dalam APBD, karena keterbatasan anggaran, pihaknya akan menggandeng perusahaan atau pihak terkait melalui CSR.
Sementara itu, pembangunan drainase dan normalisasi sungai untuk mengatasi banjir di Kecamatan Nanggalo, Ketua DPRD Sumbar, Yuliarman menyebut, dana pendampingan Provinsi untuk 2016 dan 2017 sudah dialokasikan.
Di antaranya, penguatan tebing sungai Rp 1 miliar, Banda Luruih Rp 28 miliar. “Penganggaran juga termasuk pembangunan jembatan Kurao di 2016 dengan dana pendamping dari APBD provinsi,” katanya.
Kelurahan Terbaik
Tahun ini Kecamatan Nanggalo memberikan hadiah pelaksanaan musrenbang kelurahan terbaik. Menurut Teddy, indikator penilaian adalah kesesuaian pedoman pelaksanaan yang dikeluarkan Bappeda dan kesesuaian laporan, tepat waktu dan tepat sasaran.
Terbaik I diraih Kelurahan Tabing Banda Gadang, terbaik II Kelurahan Kampung Olo dan terbaik III Kelurahan Kuraopagang. Hadiahnya berupa peralatan kantor. Turut hadir anggota DPRD Sumbar, Yuliarman, anggota DPRD Padang Osman Ayub, Azirwan dan dinas terkait lainnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.