in

Negara Akan Kuat bila Daerah Sejahtera

JAKARTA – Ketua DPD, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, daerah mempunyai peran besar untuk menyokong kemajuan Indonesia. Menurutnya, negara akan kuat dan makmur bilamana daerah sejahtera. OSO menuturkan, saat ini diperlukan sosok-sosok pahlawan yang bisa membawa daerahnya masing-masing menjadi daerah yang maju. Hal itu hanya bisa dilakukan apabila daerah menerapkan 5 S 1 T, yakni strategy, structure, system, skill, Speed and target. “Jadi indikator negara ini maju, lihat dulu kemajuan daerahnya,” ujar OSO dalam pidatonya pada pembekalan kepemimpinan pemerintahan dalam negeri, di Auditorium Badan Pengembangan SDM Kemendagri, Jl. Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (8/12).

Ada tiga fungsi pokok DPD RI di periode sekarang yang concern dalam mendukung pembangunan di daerah yaitu pertama, selalu mendorong agar proses pembangunan yang dilakukan senantiasa bersumber pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 demi semakin kokohnya NKRI yang ber- Binneka Tunggal Ika, kedua, mendorong penguatan-penguatan potensi di daerah termasuk penguatan sumber daya manusia (SDM) di kalangan birokrasinya agar kesenjangan antara Pulau Jawa dan Luar Jawa bisa semakin sirna.

Ketiga, mendukung Nawa Cita dan pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini telah terbukti membawa kemajuan yang pesat di berbagai daerah yang dulu merasa dianaktirikan oleh Jakarta. “Pemimpin daerah adalah representasi masyarakat daerah, jadi setelah terpilih, jangan dustai masyarakatnya,”tegas OSO. Ia menambahkan, sejarah membuktikan bahwa pilarpemerintahan yang paling penting dan kuat dalam sebuah negara adalah BIROKRAT (Kalangan Birokrasi).

Kenapa saya katakan penting dan kuat, karena peran birokrat itu sangat vital. “Oleh karena itu, jika disebuah negara kalangan birokrasinya mogok massal, maka dapat dipastikan pemerintahan akan secara langsung berhenti saat itu juga,” imbuhnya. Ia pun teringat dengan filsafat kepemimpinan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro (Salah satu tokoh bangsa) yang mempunyai pemikiran ing ngarso sung tulodho (yang artinya di depan memberi contoh), ing madyo mangun karso (yang artinya di tengah memberi semangat untuk terus bekerja), dan tut wuri handayani (yang artinya di belakang memberi dorongan dan dukungan). “Dan saya kira, filsafat kepemimpinan tersebut masih sangat relevan untuk kita pergunakan saat ini,” tukas Ketum Hanura itu. Oesman mengingatkan, DPD itu dibentuk bersama dengan forum organisasi kedaerahan. Jadi fungsi komunikasi DPD dengan daerahnya bisa terbangun dengan baik, agar proses membangun daerah optimal. rag/AR-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

BERITAPAGI – Sabtu, 9 Desember 2017

Generasi X, Y, Z, Apa Pula Itu?