MEDAN ( Berita ) : Berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam mengaku siap melakukan langkah konkret dari imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menekan memboikot produk Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi), dianggap hanya beretorika tanpa ada aksi nyata untuk membela Palestina.Organisasi Islam Al-Jam’iyatul Alwasliah Sumut menyuarakan kepada seluruh kadernya untuk memboikot produk AS dan Israel.
Bahkan jauh-jauh hari mereka sudah menyiapkan produk ekonomi keumatan, berupa beras,minyak dan gula untuk umat Islam.Hal serupa juga dilakukan Pemuda Muhamadiah Sumut.10.000 kader mereka siap memboikot produk AS – Israel.
Bahkan Front Pembela Islam (FPI) Sumut, mengaku siap memberangkatkan 5.000 majahid ke Palestina untuk melawan pasukan zionis yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan.
Ketua Al-Jam’iyatul Wasliyah Medan A’zam Nasution, Senin(18/12), mengatakan harusnya sudah sejak dulu umat Islam memboikot produk AS dan Israel. Agar mereka tidak semena-semena melakukan tindakan sesuka hati sebagai negara maju.
Pemerintah dan kaum muslimin harus mendukung dan menumbuh kembangakan produk ekonomi pribumi, terutama kaum muslimin. “Soliditas membangun ekonomi keumatan itu penting. Agar kita tidak menjadi bangsa yang meminta-minta, karena bergantung dari produk Amerika dan Israel, sehingga mereka terdesak secara ekonomi.
Umat Islam di Indonesia mayoritas dan kuat, pasti mampu melakukanya,’’ujar A’zam Dia berharap seluruh organisasi Islam di Indonesia memiliki program ekonomi keumatan untuk lebih menguatkan umat Islam secara ekonomi.
”Nilai-nilai itu juga harus ditanamkan dalam pendidikan sekolah. Alwashilyah sendiri telah memproduksi ekonomi keumatan seperti beras, gula, dan minyak. Agar umat punya pilihan untuk tidak membeli produk Israel dan Amerika Serikat , “tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pemuda Muhammadiah Sumut M. Basir. Dia menuturkan bahwa sekitar 10.000 anggota Muhammadiyah yang berada di 28 kabupaten di Sumut, sepakat untuk melakukan boikot produk Amerika dan Israel.“
Kami telah menyuarakan pesan boikot produk Israel dan Amerika melaui berbagai aksi,pesan maupun pesan whats up kepada seluruh anggota Muhammadiah. Ini langkah konkret dan komitmen kami untuk menekan Amerika dan Israel,” ujar Basir.
Menurut Basir, aksi boikot ini sangat penting dilakukan.Sebab jumlah umat Islam yang terbanyak menggunakan produk Amerika dan Israel. “Jika kitam emboikot mereka, otomatis perekonomian mereka akan hancur.
Mereka akan tertekan.hingga tidak memiliki dana untuk membela kepentingan Negara mereka. Hanya itu yang bisa kital akukan. Kalau perang senjata,kita tidak sanggup,” ujar Basir
Hanya retorika
Sedangkan Ketua FPI SumutSaid Hud Alattas, menilai Presiden Jokowi, saat ini hanya beretorika saja dalam membela Palestina. Sebab tidak ada aksinyata yang dilakukan Jokowi,sebagai bentuk wujud protes terhadap Amerika Serikat, yang telah berpihak kepada Israel.
Katanya, kalau benar Presiden Jokowi, itu protes keras terhadap AS, harusnya Presiden sudah menarik Duta Besar (Dubes) nya dari Amerika dan mengusir Dubes Amerika dari Indonesia. “Bila perlu putuskan hubungan kerjasama dengan Amerika dan cabut izin-izin usaha Amerika yang ada di Indonesia. Biar aksinya nyata,bukan cakap cakap saja,”tandasnya.
Menurut Said Hud, jika pemerintah tidak berdaya lagi untuk membela Palestina,kirim saja relawan-relawan Indonesia untuk membantu Palestina. Bahkan jika diizinkan, FPI Sumut sudah menyiapkan 5.000 mujahid yang siap berperang melawan pasukan zionis Israel yang sudah melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM berat (WSP/cru/drds/C)