in

Paduan Suara Indonesia Juara Umum di Spanyol

Indonesia memenangi kompetisi paduan suara internasional di Spanyol. Kelompok Batavia Madrigal Singers (BMS) yang berkompetisi di Tolosa Choral Contest menyabet juara umum dan juara pertama dua kategori: Polyphony serta Basque Songs & Popular Music/ Folklore. Dilansir dari CNN Indonesia, nyanyian yang dibawakan BMS termasuk lagu daerah. 

Salah satunya ada Beggong dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Sesuai kostum yang mereka kenakan. Koreografi Sonja Simanjuntak turut mengiringi penampilan kelompok paduan suara itu. Lagu berbahasa Indonesia lain yang dibawakan BMS di bawah pimpinan Avip Priatna adalah Hentakan Jiwa. Selain itu, mereka memanjakan telinga juri dan penonton dengan lagu asing.

Di antaranya Canticum Novum karya Ivo Antognini, Et J’aime Uniquement karya Jesús Egiguren, Ehre Sei Gott in der Höhe karya Felix Mendelssohn, Xoxo Beltz Bat Banuen karya Karlos Gimenez, dan Wade in de Water karya Allen Koepke. Soir D’ete karya komposer Belanda Henk Badings dan medley lagu pop I love you—What a Wonderful World aransemen komposer Amerika Craig Hella Johnson pun dibawakan. Alunan piano Stephanie Onggowinoto mengiringi.

Penampilan itu rupanya memukai para juri dalam acara yang digelar 28 Oktober hingga 1 November kemarin itu. Buktinya, Indonesia menyabet juara umum di antara negara lain yang juga menjadi peserta kompetisi itu, seperti Norwegia, Taiwan, Lituania, Kolumbia, Slovenia, Italia, Jerman, Kuba, Spanyol, Hungaria, Belanda, Latvia, Inggris, dan Swedia.

Ini merupakan kemenangan pertama BMS sebagai juara umum di kompetisi itu. ”Saya merasa terharu karena BMS dan Indonesia bisa mengukir sejarah sebagai paduan suara Indonesia pertama yang meraih juara umum di kompetisi Tolosa ini,” ujar Avip selaku konduktor sekaligus pelatih BMS.

Tidak mudah mencapai gelar juara dalam Tolosa Choral Contest. Tergabung dalam European Grand Prix in Choral Singing (EGP), Tolosa Choral Contest menuntut standar kemampuan serta artistik yang samgat tinggi dari para peserta. Seleksi masuknya pun sangat ketat. Babak grand final EGP tahun mendatang akan mempertemukan para juara umum di tahun berjalan dari enam kompetisi-kompetisi yang terafiliasi di dalamnya, termasuk Tolosa Choral Contest. Kemenangan BMS sebagai juara umum tahun ini, artinya tantangan di tahun depan.

BMS akan bertanding kembali pada babak final EGP 2017 melawan para pemenang juara umum kompetisi-kompetisi EGP tahun ini, termasuk juara umum dari kompetisi International Guido d’Arezzo Polyphonic Contest (Italia), Béla Bartók International Choir Competition (Hungaria), International Choral Competition Gallus (Slovenia), Florilège Vocal de Tours (Perancis), dan International May Choir Competition ‘Prof G. Dimitrov’ (Bulgaria).

Melawatnya BMS ke Tolosa kali ini tidak sekadar untuk membawa pulang gelar juara. Kelompok paduan suara dengan anggota berbagai latar belakang itu juga tampil di serangkaian konser di kota-kota lain. Kelompok itu bersuara di Beasain, San Sebastian dan Pamplona. Selain itu, BMS juga akan menggelar konser di kota Sevilla pada 3 November 2016 yang diorganisir oleh Centro de Iniciativas Culturales de la Universidad de Sevilla (CICUS).

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Oezil Bawa Arsenal ke Babak 16 Besar Liga Champions

Polisi Tangkap Direktur Pelindo III Terkait Pungli Miliaran