in

Palestina-Israel Memanas, Tiga KBRI Rencanakan Evakuasi

SOLIDARITAS: Puluhan Duta Besar untuk Indonesia dari negara-negara Timur Tengah menggelar pertemuan di Kedutaan Besar
Palestina di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/10). Palestina menegaskan deklarasi perang oleh Israel terhadap pejuang di Jalur Gaza merupakan catatan dari kriminalitas dan impunitas Israel. Israel sejak beberapa dekade lalu menjajah dan menindas
penduduk sipil Palestina.(FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

Menyusul memanasnya konflik Palestina dengan Israel, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengeluarkan travel advisory bagi warga negara Indonesia (WNI). Anjurannya, segera tinggalkan dua wilayah tersebut.

“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” ujar Juru Bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal kemarin (10/10). Lalu, yang sudah merencanakan perjalanan ke dua wilayah tersebut diimbau untuk membatalkannya.

Di sisi lain, pemerintah juga tengah berupaya mengevakuasi WNI di sana. Rencana kontingensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi telah dibuat. Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut, dan KBRI Kairo, sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait upaya evakuasi itu, khususnya sepuluh WNI yang berada di Jalur Gaza, Palestina.

“Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengupayakan evakuasi WNI yang berada si Jalur Gaza,” ungkapnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah melakukan komunikasi dengan Menlu Filipina Enrique Manalo kemarin.

Dalam komunikasi tersebut, Retno meminta bantuan Filipina untuk evakuasi WNI dari wilayah konflik jika diperlukan. “Permintaan Menlu Retno langsung ditanggapi Menlu Enrique dengan menginstruksikan tim Filipina di lapangan,” kata Iqbal. Sebagai informasi, Filipina memiliki kedutaan besar di Tel Aviv.

Berdasar pemutakhiran data, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Perinciannya, 10 orang di Gaza dan 35 berada di Tepi Barat. Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang diketahui tengah melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Dipastikan, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban.

“Pada awal tercatat 13 WNI di Gaza. Tiga di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia. Jadi, saat ini ada sepuluh di Gaza,” jelas Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha.

Dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo mendorong agar akar permasalahan yang menimbulkan konflik Palestina dengan Israel segera diselesaikan sesuai ketentuan yang telah disepakati.

“Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, harus segera diselesaikan sesuai dengan parameter yang sudah disepakati PBB,” tuturnya.

Sementara itu, Head of Presidium MER-C Abdul Murad mengatakan, layanan RS Indonesia di Gaza masih berlangsung normal. Hanya, tingkat kunjungannya makin tinggi akibat serangan Israel. Dia menyampaikan, kebutuhan obat-obatan cukup mendesak, khususnya obat bius.

MER-C akan mengirimkan tim yang terdiri atas lima personel ke Gaza. Dua orang personel tenaga medis dan lainnya adalah tenaga teknis. Selain itu, tim membawa logistik untuk RS Indonesia di Palestina senilai Rp 10 miliar.

Murad sudah berkoordinasi dengan Kemenlu supaya WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza tidak dievakuasi. Sebab, tenaganya sangat dibutuhkan. Saat ini ada tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza.

Israel Lancarkan Serangan Darat

Di Gaza, suara bom terus terdengar dari pagi hingga dini hari. Israel membombardir wilayah tersebut bertubi-tubi membalas serangan Hamas. Gaza City yang merupakan basis Hamas menjadi target utama. Mereka juga memastikan bahwa perbatasan Israel-Hamas sudah diamankan.

Maram Humaid, penduduk Gaza, mengungkapkan bahwa misil yang dijatuhkan Israel tidak mengenal waktu. Siang maupun malam menyasar rumah-rumah penduduk. Bom Israel membuat banyak gedung bertingkat yang merupakan area tempat tinggal kini rata dengan tanah. “Ini sangat menakutkan, sangat gila,” ujarnya seperti dikutip Al Jazeera.

Reporter BBC di Gaza mengungkapkan hal serupa. Itu adalah pengeboman terburuk selama 20 tahun terakhir. Serangan Israel membuat lebih dari 100 ribu penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.

Korban tewas di Gaza 770 orang dan 4 ribu lainnya luka-luka. Mayoritas korban adalah warga sipil. Dua pemimpin Hamas, yaitu Jawad Abu Shammala dan Zakaria Abu Maamar, ikut tewas dalam pengeboman di Khan Younis.

Rumah sakit di Gaza kewalahan menangani para korban. Bukan hanya karena peralatan medis dan obat-obatan yang terbatas, tapi juga karena Israel telah memblokir aliran listrik, air, dan gas. Petugas medis yang tersedia juga tidak sebanding dengan korban tewas maupun luka di lapangan.

“Ini bukan tentang Hamas. Ini tentang menciptakan kuburan baru bagi 2,5 juta warga Palestina. (Netanyahu) Hitler baru di zaman modern,” kritik pengusaha real estat Mohamed Hadid, ayah dari supermodel Gigi Hadid yang merupakan keturunan Palestina.

Perang mungkin tidak akan selesai dalam 1–2 hari ke depan. Situasinya justru bakal memburuk. Dalam pidatonya, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa ini baru permulaan. Kemarin Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang 100 target di area Al-Furqan saja.

IDF juga sempat mengebom area perlintasan Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir. Itu satu-satunya perlintasan yang tidak dikuasai Israel. PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan meminta agar Israel membuat koridor kemanusiaan agar para korban perang bisa ditolong.

Dalam percakapan via telepon dengan Presiden AS Joe Biden, Netanyahu mengungkapkan bahwa dirinya tidak punya pilihan selain melakukan operasi darat. Dia juga tidak berencana untuk bernegosiasi dengan Hamas.

Pemimpin yang terlibat skandal korupsi itu menegaskan bahwa penggunaan kekuatan harus dilakukan karena Israel tidak boleh menunjukkan kelemahan di wilayah Timur Tengah. Hamas di pihak lain juga belum berencana menyerah. CNN melaporkan, korban tewas dari serangan Hamas sudah mencapai 1.008 orang dan korban luka 3.418 orang.

Sebanyak 102 jenazah ditemukan di wilayah Be’eri, Israel. Kemarin Hamas memerintahkan penduduk di Kota Ashkelon untuk mengungsi sebelum pukul 17.00 waktu setempat. Mereka akan menyerang area tersebut dengan roket.

Kelompok yang disebut teroris oleh negara-negara Barat itu masih menghujani Israel dengan ribuan roket. Sirene tanda adanya roket masih terus berbunyi di Tel Aviv dan beberapa kota lainnya. IDF mengungkapkan bahwa sejak Sabtu (7/10) Hamas sudah menembakkan lebih dari 4.500 roket.

Hamas juga menebar ancaman bakal membunuh para sandera jika Israel terus membombardir Gaza tanpa peringatan. Saat ini Hamas memiliki 100–150 tawanan. Beberapa di antaranya adalah turis asing. Mereka tidak akan melakukan negosiasi terkait sandera hingga perang usai. (mia/sha/lyn/wan/c9/fal/jpg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Buka KTT AIS Forum 2023, Presiden Jokowi Dorong Kolaborasi Atasi Masalah Kelautan

Demokrat Potensial Masuk Kabinet