PADANG, METRO
Sempat dilaporkan hilang akibat diterjang air bah di kawasan objek wisata Lubuk Hitam, Kecamatan Bungus Teluk Kabung Jumat (26/3) sore, tiga mahasiswa Teknik Sipil UNP akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
Usai ditemukan, ketiga korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang. Setelah itu, jasad ketiga korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamannya masing-masing.
Diketahui, korban pertama yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan yaitu atas nama Felisia Honesti (21) asal Lubuk Basung, Kabupaten Agam yang ditemukan Jumat malam (26/3).
Selanjutnya, dua korban lainnya yaitu Farulian Manurung (21) asal Lubuk Buaya Kota Padang dan Della Sriyuli (21) asal Alahan Panjang, Kabupaten Solok ditemukan Sabtu (27/3) siang sekitar 130 meter dari lokasi awal kejadian.
“Dengan ditemukannya korban ketiga, maka operasi pencarian oleh tim SAR ditutup. Tim gabungan telah berhasil menemukan semua korban aliran sungai di air terjun Lubuk Hitam Bungus Teluk Kabung,”ujar Kepala Kantor SAR Padang Asnedi.
Sementara itu, pasca musibah air bah yang memakan tiga orang korban meninggal dunia tersebut, objek wisata Air Terjun Lubuk Hitam di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang ini akan ditutup sementara.
Kapolsek Bungus Teluk Kabung AKP Zamzami mengatakan, di lokasi memang tidak ditemukan hal-hal yang mendukung keamanan pengunjung. Standarnya, objek wisata harus safety atau aman bagi pengunjung.
Zamzami mengatakan, jika Lubuk Hitam memang dijadikan sebagai kawasan objek wisata, seharusnya disediakan rambu-rambu atau palang peringatan.
“Kalau dijadikan tempat wisata minimal harus ada daerah safety-nya, rambu-rambunya, dan segala macam, ini kan tidak ada kita temukan, jalannya terjal sekali,”ujar Zamzami.
Ia mengatakan, sampai sekarang belum ada jalan yang layak dari bawah menuju ke lokasi air terjun. Menuju lokasi juga tidak ada ditemukan rambu-rambu petunjuk atau palang peringatan. Dia menyimpulkan tempat tersebut belum layak dijadikan tempat wisata. Pihaknya juga bakal mengkaji dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Padang dan dinas terkait soal ini.
“Saya akan sampaikan ke Pemko Padang, kita akan kaji bagaimana kelanjutan air terjun ini, untuk sementara kita tutup dulu pascakejadian ini, dan saya juga telah berkoordinasi dengan pimpinan,” ujarnya.
Lanjut Zamzami lagi, terlebih bagi pengunjung yang datang dari luar. Mereka belum paham medan dan keadaan di lokasi tersebut.
“Bagi masyarakat yang berasal dari luar, mereka harus paham bagaimana medan (Lubuk Hitam) ini,” tegas Zamzami lagi.
Terpisah, Camat Bungus Teluk Kabung, M Lathif mengatakan saat ini objek wisata belum ada penutupan pascahanyutnya tiga orang mahasiswa UNP. Namun, tentunya akan dilakukan evaluasi dan pembenahan terhadap objek wisata tersebut.
“Akan ada yang dimaksimalkan. Selanjutkan akan dimusyawarahkan bersama Dinas Pariwisata, Polsek Bungus Teluk Kabubg, Koramil, Lurah, dan Pok Darwis,” katanya.
Ditegaskan M Lathif, sampai saat ini belum ada yang menyatakan untuk menutup lokasi objek wisata. “Akan kita lakukan evaluasi selanjutnya agar pengunjung aman dan nyaman,” katanya.
Sebelumnya, dilaporkan ada rombongan mahasiswa Universitas Negeri Padang berjumlah 16 orang mandi-mandi di lokasi. Tiga orang dilaporkan hanyut diduga karena air bah datang tiba-tiba, Jumat (26/3) sore.
Kawasan objek wisata sendiri terdapat tiga tingkatan air terjun. Ketinggian dan karakteristik air terjun berbeda-beda. Masing-masing air terjun dimulai sekitar dua meter, 10 meter, dan 20 meter.
Air terjun ini berada di kaki bukit barisan, tepatnya tersembunyi di Desa Koto Lubuk Hitam, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Teluk Kabung. Jaraknya sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Padang. (rom)