in

Pejambret Dihambo Massa

Selasa, 12 Desember 2017 15:00 WIB

SIGLI – Remaja berinisial KS (20), warga Krueng Dhoe, Kecamatan Pidie, dihambo (dihajar-red) massa saat menjambret di Jalan Tanjong Hagu, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Jumat (8/12), sekira pukul 20.30 WIB. Korban jambret bernama Mutia Ramli (39), warga Dayah Muara, Kecamatan Indrajaya.

Usai menjambret, KS kabur menggunakan Yamaha Mio Soul GT BL 4788 NU hitam ke arah Beureunuen. Saat itu pula, Mutia berteriak “Jambret… Jambret…”

Teriakan itu pun mengundang perhatian masyarakat sekitar. Alhasil, KS menjadi amukan warga.

Informasi diperoleh Prohaba, aksi itu terjadi saat KS melihat Mutia mengendarai sepeda motor Honda Scopy seorang diri. Kala itu, Mutia baru  pulang dari Pasar Beureunuen menuju Peukan Baro.

Mata KS terbelalak saat melihat dompet yang diletakkan Mutia di bagasi depan sepeda motor. Tanpa pikir panjang, KS mendekati Honda Scopy yang dikendarai Mutia. Dengan gerak cepat, KS mengambil dompet dan langsung tancap gas sepeda motornya ke Beureunuen.

Mutia pun tak tingga diam. Dia langsung berteriak jambret sejadi-jadinya. Teriakan Mutia tersebut langsubng disambut warga dengan mengejar KS.

Bahkan, KS dilempar dengan batu dan sandal oleh warga yang berdiri di pinggir jalan. Merasa kesulitan membawa sepeda motor, KS masuk rumah salah seorang warga. Dia bersembunyi di sekitar kandang ayam dan perkebunan pisang milik warga tersebut.

Ternyata persembunyian KS diketahui warga. Tak ayal, warga yang disulut emosi tak mampu menahan diri. Bogem mentah dilayangkan ke wajah remaja itu. Setelah dihambo, KS diserahkan ke polisi.

Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar, mengatakan kasus itu telah ditangani Polres Pidie. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannnya, KS beserta satu unit ponsel Xiaomi dan uang tunai Rp 300 ribu telah ditahan di Mapolres Pidie. “Kami akan menyelidiki lebih lanjut,” tandas Andy kepada Prohaba, Senin (11/12).(naz)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dihipnotis, Warga Lembah Sabil Tuwoe Droe, Puluhan Juta Raib

WEFI Nilai Pendidikan Indonesia Rendah