Malam ini (30/6/2022), Pekan Nan Tumpah 2021 akan digelar. Festival seni dwitahunan yang telah diselenggarakan Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) sejak tahun 2011 ini, akan dibuka dengan pertunjukan dari kelompok musik Naramajas pukul 20.00 WIB.
Ketua Pelaksana Tenku Raja Ganesha mengatakan bahwa Pekan Nan Tumpah tahun ini diselenggarakan di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Jalan Diponegoro Padang, selama tujuh hari dan menghadirkan rangkaian kegiatan yang beragam, seperti pagelaran seni pertunjukan, pameran, panggung band, bazaar produk UMKM, dan sebagainya.
Seluruh rangkaian kegiatan akan berlangsung pada 1-7 Juli. “Pada penyelenggaraan kali ini, kami dibantu oleh berbagai pihak dan lintas komunitas yang lebih banyak dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Kerja kolaborasi yang diusung dalam kegiatan ini diharapkan dapat menambah napas panjang aktifitas kerja lintas disiplin seni di Sumatera Barat,” kata Tenku.
Selain pertunjukan musik Naramajas, penyelenggaraan Pekan Nan Tumpah 2021 pada hari pertama ini juga akan diramaikan pameran instalasi dan performing art Klub Ikan Larangan, sketchday oleh Rumah Ada Seni, pembukaan pameran seni rupa, pertunjukan musik Freesound, bazaar produk UMKM, dan pertunjukan musik tradisional Sarabi.
Salah seorang kurator Pekan Nan Tumpah 2021, Rijal Tanmenan menjelaskan bahwa pada malam pembukaan ini Klub Ikan Larangan, sebuah ruang eksperimen dari Komunitas Seni Belanak yang berdomisili di Padang, akan menampilkan performing art berjudul Marandang. Implementasi nilai tradisi sekaligus juga memuat unsur edukasi sebagai pintu masuk meramu idiom serta tematik ke-rupa-an (bahasa visual), menjadi landasan kreatif kekaryaan kelompok Ikan Larangan.
Penggabungan ragam elemen dan media seni beserta praktik dan ikon-ikon realitas tradisi pada karya pertunjukan senirupa mereka dengan judul Marandang, menyiratkan estimasi proses yang terbedakan antara yang instan dengan yang alami.
“Proses alami ini mendasari konsepsi performance dan lompatan seni-berkesenian mereka bersamaan dengan eksplorasi pemahaman yang mereka yakini bahwa nilai-nilai tradisi mampu mengobati chaos-nya zaman. Performing art Klub Ikan Larangan ini akan berlangsung sejak pukul 11.00 WIB dan selesai pada saat pembukaan pameran seni rupa pukul 21.30 WIB,” jelasnya.
Sementara itu, Naramajas, yang membuka Pekan Nan Tumpah 2021 akan hadir dengan lagu-lagu yang digarap dari teks-teks puisi. Pada konser perdana mereka ini, Naramajas akan membawakan tujuh lagu, yaitu Pesan dari Banda (puisi Ferlita Rahman), Cappucino (puisi Karta Kusumah), Sebait Malam Minggu (puisi Karta Kusumah), Pendayung Patah (puisi Ivan Harley), Aku yang Mungkin Kamu (puisi Mahatma Muhammad), Tentang Rindu (puisi Yunisa Dwiranda), dan Seingatku Pernah (puisi Emilia Dwi Cahya).
Naramajas merupakan grup musik asal Padang yang secara resmi dibentuk pada pertengahan 2022. Grup musik ini dibentuk dari embrio kelompok musik puisi yang bernaung di bawah Komunitas Seni Nan Tumpah.
Setelah beberapa tahun berkarya dan melahirkan dua album atas nama Komunitas Seni Nan Tumpah, kelompok ini memutuskan untuk menjadi grup independen dan hadir dengan album terbaru yang akan diluncurkan pada tahun ini.
Kelompok musik lainnya yang akan tampil pada hari itu adalah Freesound. Band yang bergenrekan psychedelic electro sound dan beranggotakan 4 (empat) orang ini dibentuk pada 2020. Nama Freesound bisa diartikan sebagai suara yang bebas, karena mayoritas karya dari Freesound menceritakan tentang realita pada kehidupan seseorang pada suatu momen dan begitu membekas pada ingatan.
Pekan Nan Tumpah 2021 hari pertama ini akan ditutup pertunjukan kesenian tradisional dari Sarabi yang berlokasi di pelataran parkir depan Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat. Sarabi yang merupakan akronim dari Saluang Rabab Berinteraksi ini digawangi oleh Mak Hasanawi; seniman seni tradisional Sumatera Barat yang sudah malang melintang di kancah nasional dan internasional.(rel)