in

Pelantikan Pejabat Pemprov Ricuh

tanpa kursi: Sejumlah pejabat duduk di lantai dan membuka sepatu di aula kantor gubernur menunggu pelantikan, Senin (7/11).

Tidak Ada Pemberitahuan Mengenai 132 Orang Dilantik

Pelantikan pejabat di lingkungan Pemprov Kepri ricuh. Kericuhan terjadi di aula Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Senin (7/11) pagi sebelum Gubernur Kepri H Nurdin Basirun melakukan pelantikan pejabat eselon II, III dan IV secara mendadak.

Tanjungpinang – Pagi itu, seluruh Apara turSipil Negara (ASN) Pemprov Kepri berkumpul untuk mengikuti apel pagi bersama Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun dan Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah. Tapi, sekitar pukul 07.30, apel pagi ditiadakan. Seluruh pejabat eselon II, III dan IV Pemprov Kepri digiring masuk ke aula kantor Gubernur Kepri. Di depan aula, sudah terpasang spanduk pelantikan pejabat eselon II, III dan IV Pemprov Kepri. Sontak membuat sejumlah pejabat yang hadir pagi itu terkaget-kaget. Terlebih tidak ada pemberitahuan melalui surat jika pagi itu akan diadakan pelantikan pejabat.

Hanya pagi itu, sejumlah pejabat mengaku menerima pesan singkat yang memberitahukan apel ditiadakan, dan diganti pelantikan pejabat. Edi Irawan, pejabat yang dilantik menjadi Kepala Badan (Kaban) Pengelolaan Perbatasan Daerah Provinsi Kepri mengaku, sedikit kaget. Mantan Kaban Penanggulangan Bencana Daerah Kepri ini, mengatakan, pagi setelah apel dirinya akan berangkat ke Jakarta untuk keperluan dinas.

”Mendadak hendak ke Jakarta. Tapi, saya batalkan karena menerima informasi ada pelantikan,” kata pria yang mengenakan kemeja. Dia juga tidak mengetahui kalau dirinya akan dilantik menjadi Kaban Perbatasan Daerah Kepri, pagi itu.

Kadis Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kepri Tagor Napitupulu juga mengaku tidak tahu ada pelantikan pagi itu. Pria yang masih menjabat Kadisnaker Kepri itu, mengatakan, pagi itu seharusnya apel bersama Gubernur Kepri. Tapi, ternyata ada pelantikan di aula kantor Gubernur Kepri. Pejabat menunggu sangat lama sebelum pelantikan diadakan. Dari catatan waktu Tanjungpinang Pos, sekitar 1,5 jam lebih pejabat menunggu acara.

Sejumlah pejabat terlihat membuka sepatu dan melantai di bawah. Beberapa lainnya berbincang dengan pejabat lain. Terlihat raut panik, kesal sejumlah pejabat pagi itu, sebab tidak ada pemberitahuan bakal ada rotasi pejabat eselon II, III dan IV. Kericuhan terjadi. Sumantri, pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri maju ke depan dan mengambil pengeras suara.

Suara lantangnya membuat pandangan sejumlah pejabat yang dikumpulkan di ruangan itu terpusat ke dirinya.

”Mana gubernur, mana sekda. Kita tiba-tiba dikumpulkan di sini,” ujar dia seraya mengajak teman-temannya untuk memprotes agenda pelantikan yang diadakan mendadak itu.

Tidak berselang lama, pegawai lainnya bernama Supriadi menantang Sumantri hingga terjadi keributan yang tidak pernah terdengar sebelumnya di aula kantor gubernur. Ribuan pegawai yang juga dikumpulkan di sana ikut tersulut emosi. 20 menit kemudian, Gubernur Kepri H Nurdin Basirun keluar dan tiba-tiba sudah berada di tengah-tengah pegawai. Selang beberapa detik, Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah juga keluar dan berbaur dengan pegawai.

Pegawai yang tadinya duduk melantai, dan beberapa lainnya mengobrol langsung merapikan barisan. Seorang staf BKD Kepri mengabsen pejabat yang berada di ruangan pagi itu.
Nurdin mengawali sambutan dengan memohon maaf atas agenda pelantikan yang dilakukan mendadak. Nurdin bahkan meminta agar para pejabat yang diambil sumpah dapat bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat dan masyarakat Kepri.

”Saya mohon maaf, kalau ada yang kurang pas. Tolong dalam mengemban tugas tidak ada marah, dengki. Pelantikan ini hal yang biasa,” pesannya. Pelantikan ini juga katanya, bukan untuk dijadikan kemunduran dalam bekerja. Namun untuk dijadikan semangat motivasi agar ke depan dapat menjalankan tugas dan amanah lebih baik lagi.

”Tuntutan masyarakat saat ini semakin berat, mewujudkan birokrasi pelayanan publik yang efektif dan efisien harus terus digesa, diharapkan para pejabat yang dilantik dapat bekerja mewujudkan itu,” kata Nurdin saat melantik 132 orang pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau, di Aula Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Senin (7/11) pagi.

Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah, menambahkan pelantikan ini masih menggunakan SOTK lama. Karena menurutnya, SOTK yang belum disahkan, masih dievaluasi di Kemendagri.

”Kita harapkan SOTK baru cepat selesai,” ujar Arif

Menurut Arif pelantikan pejabat Pemprov ini sudah sangat mempertimbangkan masalah kemampuan dan kecerdasannya. Tentu katanya, pertimbangan itu, melalui kegiatan assessment dan uji wawancara serta pemaparan makalah yang digelar belum lama ini.

Adapun rincian dari 132 orang pejabat yang dilantik adalah sesuai SK Gubernur Nomor : 2245 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Pejabat Eselon II berjumlah 20 orang. Kemudian sesuai SK Gubernur Nomor : 2246 Tahun 2016 Tentang pengangkatan Pejabat Eselon III berjumlah 41 orang, lalu sesuai SK Gubernur Nomor : 2247 Tahun 2016 Tentang pengangkatan Pejabat Eselon IV berjumlah 71 orang.

Pelantikan dilanjutkan dengan pembacaan sumpah jabatan yang dibacakan gubernur diikuti oleh seluruh pejabat eselon yang dilantik. Setelah sumpah jabatan dilanjutkan dengan penandatangan berkas yang disaksikan oleh Syamsul Bahrum dan Misbardi yang bertindak sebagai saksi I dan II.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kepri Syukri Fahrial mengatakan, pelantikan pejabat merupakan hak prerogratif gubernur. Jika masa kepemimpinan lama ada undangan ke DPRD dan tokoh masyarakat.

”Tapi biarkan saja, kami pun kaget mendapat informasi pelantikan,” ungkap legislator Hanura Kepri. (Suhardi)

What do you think?

Written by virgo

Tarif Listrik November Naik Lagi Meski Rupiah Menguat

Kru Kapal Maut Dijadikan Tersangka