Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Terkait Persiapan Pelantikan Presiden-Wakil Presiden dan Juga soal Amendemen
Bagaimana persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden?
Karena ini acara MPR maka kami sangat berkepentingan bahwa acara ini berlangsung dengan hikmat tanpa gangguan apa pun. Makanya, kami imbau kepada adik-adik mahasiswa, kepada seluruh masyarakat Indonesia agar ikut menjaga kehikmatan pelantikan.
Mengapa demikian?
Karena kesuksesan acara pelantikan presiden ini akan memberikan pesan positif kepada dunia internasional dan itu akan membantu perekonomian kita, dan dengan ekonomi yang baik sama dengan membantu rakyat kita semua. Jadi message-nya jelas, kami di MPR ingin acara ini berlangsung hikmat dan agung sebagaimana disampaikan Bapak Presiden.
Untuk tamu negara yang sudah konfirmasi datang siapa saja dalam acara pelantikan?
Hampir seluruh negara Asean, negara tetangga kita confirm hadir, termasuk Perdana Menteri Australia hadir. Mudah-mudahan kepala negara, kepala pemerintahan, utusan khusus seluruh negara maju (juga hadir).
Itu sudah fiks akan datang?
Beberapa negara konfirmasi, tapi untuk pastinya silakan cek ke Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Soal pengamanannya sendiri seperti apa?
Sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang dimiliki pihak keamanan Polri maupun TNI, pengamanan tamu-tamu negara kita dijamin begitu menginjakkan kaki di Tanah Air kita dan kembali ke tanah mereka selamat.
Terkait Amendemen terbatas UUD 1945 ini seperti apa?
Kami, pimpinan MPR, menjamin berbagai usulan amendemen tidak menjadi bola liar. Segala sesuatunya kami konsultasikan dengan Bapak Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala negara, dan menjadi salah satu stakeholder bangsa kita. MPR tidak dalam posisi yang tidak buru-buru. Kami akan cermat betul menampung aspirasi sebagaimana disampaikan Bapak Presiden, di tengah-tengah masyarakat.
Wacana presiden dipilih MPR masih ada dalam rencana amendemen?
Tidak ada. Saya tegaskan tidak ada. Ini tidak terkait dengan perubahan terkait perubahan rinci perubahan politik. Presiden tetap dipilih rakyat, presiden bukan lagi mandataris negara, presiden tidak bertanggung jawab pada MPR, itu tetap.
Intinya, ke depan presiden masih tetap dipilih oleh rakyat?
Iya (dipilih oleh rakyat).
Dipastikan tidak ada upaya untuk mendorong pemilihan presiden dilakukan di MPR?
Tidak ada lagi upaya untuk pemilihan presiden kembali ke MPR, dan tidak ada pertanggungjawaban presiden ke MPR.
Cukup Ibu Megawati Soekarnoputri presiden terakhir yang menjadi mandataris MPR.
Masih soal amendemen UUD 1945, apakah ada langkah menjadikan kembali MPR itu sebagai lembaga tertinggi?
Enggak ada lembaga tertinggi negara lagi, yang ada, lembaga tinggi negara. Jadi sama semua, lembaga tinggi negara.
Amendemen itu akan dilakukan terbatas. Hanya akan menyentuh pada persoalan haluan negara. agus supriyatna/AR-3