in

Pelatih: Jepang penantang Piala Dunia bukan turis

Tokyo (ANTARA News) – Pelatih Jepang Vahid Halilhodzic meminta otoritas sepak bola di negara tersebut agar memberinya waktu sebanyak mungkin untuk mempersiapkan tim tersebut berlaga di final Piala Dunia tahun depan di Rusia.

Samurai Biru memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut lewat kemenangan 2-0 atas juara Asia Australia di Saitama, Kamis, lapor Reuters.

Jepang saat ini merasa yakin akan finis puncak klasemen Grup B dalam babak kualifikasi Asia sebelum pertandingan tandang terakhir mereka melawan peringkat kedua Arab Saudi di Jeddah pada hari Selasa.

Halilhodzic, bagaimanapun, telah berfokus ke Piala Dunia Rusia, membeberkan pada para pemain tentang apa yang dia harapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat mempersiapkan diri untuk memastikan setidaknya mereka sampai ke putaran kedua.

Pelatih berkebangsaan Bosnia, yang ditunjuk untuk menukangi tim sejak tahun 2015 itu, sebelumnya telah mengeluh tentang kurangnya waktu yang dia dapatkan dengan para pemainnya. Akan tetapi saat ini Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) telah menjamin dia akan bersama skuatnya selama empat minggu jelang kick-off Piala Dunia.

“Saya mengandalkan J-League dan JFA untuk menyusun jadwal yang baik menjelang Piala Dunia,” katanya.

“Untuk ke Piala Dunia, kami akan memiliki empat minggu untuk bersiap-siap. Empat minggu akan memungkinkan saya membentuk tim seperti yang saya inginkan secara mental dan fisik,” ujarnya.

“Lalu kami dapat pergi ke Piala Dunia sebagai penantang bukan sebagai turis,” tuturnya.

Diketahui, pelatih Bosnia membawa Aljazair ke putaran 16 besar Piala Dunia 2014 di Brazil, di mana mereka memaksa Jerman memainkan babak perpanjangan waktu walau akhirnya mereka harus menyerah 2-1 dari lawannya yang di akhir turnamen menjadi juara dunia.

Halilhodzic mengatakan bahwa tingkat kinerja telah memakan waktu hampir empat tahun perencanaan dan juga keterlibatan badan nasional serta liga lokal yang bekerja sama memberi para pemain waktu sebanyak mungkin untuk mempersiapkan diri.

“Ketika saya pertama kali ke Aljazair, mereka adalah sebuah kecelakaan,” katanya.

“Tapi dengan persiapan serius selama tiga setengah tahun membuat mereka akhirnya berada di Piala Dunia,” ujar dia.

Sebelum pertandingan melawan Australia beberapa waktu lalu, media lokal melaporkan bahwa pekerjaan pelatih tersebut berada dalam bahaya, namun Presiden JFA Kozo Tashima menegaskan kepada wartawan setelah pertandingan dengan Australia bahwa dia menginginkan Halilhodzic yang bertanggung jawab dalam Piala Dunia.

Bagaimanapun, Halilhodzic masih bisa melempar “kunci-kunci” potensial ke dalam berbagai rencananya, namun dia tidak sepenuhnya menampik bahwa kepelatihannya di Jepang bisa saja berakhir sebelum laga kualifikasi hari Kamis lalu.

Akan tetapi dia menjelaskan hal tersebut bukanlah karena masalah kinerja tapi mengenai masalah keluarga pribadinya yang hampir memaksa dia untuk meninggalkan tim.

“Saya memiliki masalah besar dalam kehidupan pribadi saya, anda mungkin tidak mengetahuinya tapi masalah ini terjadi sebelum pertandingan dan saya benar-benar mempertimbangkan untuk kembali ke rumah,” katanya.

“Tapi saya memiliki tanggung jawab kepada orang-orang yang mendukung tim ini. Saya yakin Anda memiliki pertanyaan tentang masalah pribadi tapi saya tidak dapat membicarakannya saat ini,” ujar dia.

(Uu.R030/D011)

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

Sean Gelael penasaran taklukkan Sirkuit Monza Italia

Instagram Stories tersedia versi mobile web