in

Pembaharu muda pengendalian tembakau komitmen lanjutkan kampanye

Jakarta (ANTARA News) – Sebanyak 20 Pembaharu Muda Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) dari 17 kabupaten/kota bimbingan Lentera Anak berkomitmen terus melanjutkan kampanye dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengaksesi FCTC.

“Fokus ke depan adalah mewujudkan Pandeglang, Mataram, Padang dan Samarinda sebagai kota tanpa iklan rokok,” kata Ketua Lentera Anak Lisda Sundari saat berkunjung ke redaksi Perum LKBN Antara di Wisma Antara, Jakarta, Senin.

Lisda mengatakan para Pembaharu Muda FCTC terus melakukan pemantauan terhadap iklan rokok di daerahnya masing-masing. Iklan rokok dinilai masih menjadi permasalahan yang dihadapi anak-anak dan remaja di daerah.

Menurut Lisda, industri rokok di Indonesia masih leluasa beriklan di Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan negara yang paling memberikan keleluasaan terhadap iklan rokok.

“Dari hasil pemantauan terhadap iklan rokok, jelas sasarannya adalah anak-anak dan remaja yang diharapkan menjadi perokok-perokok baru. Iklan rokok menggunakan bahasa yang menarik minat anak-anak dan ditempatkan tidak jauh dari sekolah,” tuturnya.

Kunjungan 20 Pembaharu Muda FCTC dan staf Lentera Anak disambut Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Aat Surya Safaat. Kepada para Pembaharu Muda, Aat berpesan untuk menjalin hubungan baik dengan media massa dan pers di daerah masing-masing.

“Media dapat membantu kampanye yang dilakukan. Kekuatan media adalah dapat membuat cacing menjadi naga dan naga menjadi cacing. Karena itu, hubungan baik dengan media harus dilakukan,” katanya.

Aat mengatakan Perum LKBN Antara akan mendukung upaya para Pembaharu Muda FCTC dalam mengampanyekan bahaya rokok bagi anak-anak dan remaja.

Seusai berkunjung ke Perum LKBN Antara, 20 Pembaharu Muda FCTC dijadwalkan berkunjung ke Kantor Staf Kepresidenan untuk menyuarakan dukungan mereka agar Indonesia mengaksesi FCTC.

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © ANTARA 2016

What do you think?

Written by virgo

Perjuangan Ariska mendapat gelar Miss Grand International 2016

Wacana Baru : Guru Harus Selalu Siap Dimutasi Kapan dan Dimana Saja