in

Pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Tahun 2020 (secara virtual), 31 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Salam Budaya!

Pekan Kebudayaan Nasional menjadi bukti bahwa para budayawan dan para pekerja seni di seluruh Tanah Air tidak mau tunduk oleh pandemi COVID-19, tidak mau menyerah oleh kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Semua terus berkreasi, terus optimis, terus bergerak maju membangun memori masa depan yang lebih baik. Tidak peduli apa sukunya, apa agamanya, asal daerahnya, semua berupaya meletakkan satu batu bata budaya untuk membangun peradaban Indonesia Maju.

Sikap optimis dan pantang menyerah bangsa Indonesia itu terbentuk dari tantangan alam, dari kondisi geografis Nusantara. Di depan kita ada gunung, ada laut, ada lembah, ada jurang, ada hutan, ada sungai, ada rawa, dan lain-lainnya. Kita berdiri di atas ring of fire yang membuat negeri kita rawan bencana. Semua ini adalah tantangan yang nyata, dan selama berabad-abad nenek moyang kita berusaha bersahabat dengan semua tantangan itu, menjaga harmoni dengan alam-lingkungan, membangun kebudayaan dan nilai-nilai keutamaan di atasnya. Itulah yang membuat bangsa Indonesia tangguh, menghargai perbedaan, kreatif, dan kaya budaya.

Ketika menghadapi pandemi COVID-19, memori budaya masyarakat tangguh bencana kembali hidup. Lebih dari delapan bulan masyarakat terus memupuk rasa solidaritas, gotong royong, dan mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Banyak masyarakat yang menggali kembali kearifan lokal, mengangkat lagi jamu tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh. Banyak budayawan dan pekerja seni terus berkreasi agar tubuh masyarakat tetap kuat karena terhibur, tenang, dan tidak panik. Semua bekerja untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan bumi Nusantara.

Mari kita terus berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari terus menggali kearifan lokal untuk memperkuat kemampuan kita dalam menghadapi bencana. Mari kita terus menjaga bumi kita dengan sehormat-hormatnya.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020, saya nyatakan dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Simak berita tentang Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020 pada tautan ini.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Puji keindahan trek Imola, Hamilton prediksi balapan bakal membosankan

Toko Daging Vegan Pertama Dibuka di Inggris