Baturaja (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Minggu menyalurkan bantuan pangan berupa paket sembako dan barang sandang kepada belasan warga korban bencana tanah longsor di Desa Kedondong, Kecamatan Peninjauan guna membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Edward Chandra kepada warga korban longsor akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Sabtu (17/04) kemarin.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat korban bencana,” kata Pelaksana Harian Bupati OKU, Edward Chandra di Baturaja, Minggu.
Musibah yang terjadi menjelang subuh tersebut menyebabkan satu rumah warga ambruk ke sungai dan belasan rumah penduduk lainnya di bantaran Sungai Ogan mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai akibat longsor.
Beruntung akibat bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun akses perlintasan masyarakat nyaris terputus karena jalan mengalami keretakan akibat pergerakan tanah.
Terkait hal tersebut, ia mengimbau seluruh masyarakat khususnya di bantaran Sungai Ogan agar tetap waspada mengingat saat ini kondisi cuaca masih ektrem sehingga berpotensi menimbulkan bencana susulan.
Bupati juga meminta pihak terkait terjun ke lapangan guna membantu warga membersihkan tanah sisa longsor dan segera memperbaiki fasilitas yang rusak agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat di wilayah setempat.
Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Gunalfi secara terpisah mengatakan bencana longsor ini disebabkan karena tergerusnya tanah akibat debit Sungai Ogan meningkat sejak beberapa hari terakhir.
“Untuk korban jiwa tidak ada. Namun, akibat bencana alam ini jalan utama warga di desa setempat mengalami keretakan, bahkan nyaris longsor,” katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya sudah menurunkan alat berat guna mempercepat proses perbaikan material tanah longsor di sekitar lokasi agar aktifitas masyarakat kembali normal.
“Kami juga melakukan patroli 1×24 jam di titik rawan longsor guna mengantisipasi bencana susulan agar dapat ditanggulangi sedini mungkin,” ujar dia.