in

Pemko Mulai Lirik Lahan Pertanian di Hinterland

PANEN TOMAT: Salah satu petani saat panen tomat. Pemko Batam akan memindahkan petani ke salah satu pulau di Batam. f-jpg

Batam – Pemerintah Kota Batam, menargetkan melakukan pemindahan pertanian ke suatu pulau di hinterland. Hanya saja, pemindahan akan dilakukan sekitar tahun 2019 mendatang.

Di antaranya, pulau yang akan menjadi alternatif pilihan pengembangan pertanian, yang dikaji nanti ada Pulau Air Raja, Subang Mas, Pulau Lumba dan Pulau Kimun.
Menurut Kepala Dinas Keluatan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (KP2K) Batam, Suhartini, Rabu (23/11), kajian akan dilakukan tahun 2017 mendatang.

”Kita siapkan tahun 2017. Sekarang, kita screening awal. Mudah-mudahan awal Februari atau Maret tahun depan mulai melakukan Detail Engineering Design (DED) ,” kata Suhartini.

Nantinya dalam DED juga akan disusun juga pengalokasian untuk pengembangan pertanian di Kepri. Pengembangan ke depan peluangnya ada batuan dana dari provinsi dan APBN.

”Penganggarannya dari mana saja. Apakah kota, provinsi atan melalui APBN? Tahun depan disiapkan,” sambungnya.
Kesiapan yang dibutuhkan bukan hanya persoalan lahan. Namun juga menyangkut infrastruktur jalan, pelabuhan, kapal angkutan, perumahan, sekolah dan lain sebagainya.

”Jika kajian 2017 selesai, maka 2018 siapkan infrastrukutr seperti pelabuhan pembangunan sarana prasarana. Termasuk sekolah, kan anak-anak petani juga sekolah. Dengan demikian, 2019 bisa mulai,”katanya.

Suhartini meyakini, pemindahan petani tidak cukup dalam satu pulau. Ini perlu secara bertahap. Bila, pemindahan tahap pertama misalanya, 300 orang maka setidaknya dibutuhkan lahan sekitar 500 hektare.

”Di data kita ada sekitar 700 orang atau sekitar 70 kelompok tani. Nanti petani, di sana menanam khusus tanaman dataran rendah. Seperti timun, cabai, bawang, tomat dan lain sebagainya. Tanaman yang tahan terhadap transportasi. Sementara seperti bayam, kangkung kita coba pertahankan lahan yang tersisa di pulau Batam,”ujarnya.

Sementara Wali Kota Batam HM Rudi menginginkan pulau itu berada di tengah. Sehingga akses diberbagai daerah lain dapat terjangkau dengan mudah.

”Pulau-pulau cari tengah-tengah. Kajianya 2017 pertengahan mudah-mudahan sudah ada. Kita bangun yang pertama, airnya harus bagus, tanahnya juga. Supaya petani gak ngeluh lagi kita. Makanya harus ada kajian,” katanya.

Rudi memastikan, pemindahan tersebut akan bersifat permanen. Tidak adalagi ketakutan petani akan adanya penggusuran.

”Kita lagi dudukkan legalitas. Transport laut harus disipakan,” katanya.(MARTUA)

What do you think?

Written by virgo

19,8 Kg Narkotika Dimusnahkan

Lebih Menguntungkan, Petani Mulai Lirik Tanaman Merica