Palembang (ANTARA) – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, berupaya menambah pojok BPOM yang sekarang ini baru ada di lima pasar tradisional untuk mencegah beredarnya produk pangan yang mengandung formalin atau bahan kimia berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
“Pojok BPOM akan diupayakan terus ditambah sehingga ada di setiap pasar tradisional yang tersebar di 18 kecamatan,” kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Rabu.
Menurut dia, pihaknya mengupayakan pojok BPOM ada di setiap pasar sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengecek setiap bahan pangan dan makanan yang dibeli apakah aman dikonsumsi.
“Pojok BPOM yang dibuka di lima pasar tradisional pada tahun lalu lalu sangat baik sehingga perlu diupayakan secara bertahap dibuka di seluruh pasar tradisional,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Pemkot Palembang mengapresiasi BPOM membuka ‘Pojok Pasar’ di lima pasar tradisional yakni Pasar Tradisional Palima (KM5), Pasar Lemabang, Pasar 10 Ulu, Pasar Sekip Ujung, dan Pasar Tradisional Bukit Kecil.
Melalui pojok pasar dengan menggunakan bahasa Palembang ‘Bucu Pasar’ tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan warga kota ini untuk melakukan pengecekan bahan pangan dan makanan yang dibeli dari pedagang di pasar.
Dengan memanfaatkan ”Bucu Pasar” barang belanjaan yang dibawa ke rumah dipastikan aman dikonsumsi atau terbebas dari zat kimia berbahaya bagi kesehatan setelah melalui proses pengecekan oleh petugas BPOM, kata Wakil Wali Kota.
Sebelumnya Kepala Balai Besar POM Palembang, Yosef Dwi Irwan mengatakan pihaknya membuka tempat pengecekan makanan di pasar tradisional untuk membantu masyarakat mengetahui makanan yang mereka beli mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak.
Tempat pengecekan makanan dengan nama Bucu/Pojok Pasar pada tahap awal dibuka di lima pasar tradisional dalam Kota Palembang.
Melalui ‘Bucu Pasar’ masyarakat bisa membawa bahan pangan atau makanan yang dibeli di pasar untuk dilakukan pengecekan apakah aman dikonsumsi atau mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan.
Untuk melayani masyarakat melakukan pengecekan bahan pangan/makanan, petugas menggunakan rhodamin test kit sehingga hasilnya bisa diketahui dengan cepat, ujar Yosef.*