Ditemukan di Kamar Mandi, Leher nyaris Putus
Seorang pemuda bernama Randa, ditemukan tewas di kamar mandi di rumah kontrakan bosnya di Jalan Raya Banuaran, Kelurahan Banuaran Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung (Lubeg), Selasa (5/9) sekitar pukul 08.00.
Kondisi korban yang berasal dari Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota itu mengenaskan. Lehernya nyaris putus. Hingga kemarin polisi masih melakukan penyelidikan dan belum dapat memastikan penyebab kematian lelaki 25 tahun tersebut.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, korban ditemukan dalam kondisi terduduk di kamar mandi dengan darah berceceran di lantai. Korban pertama kali ditemukan Lisa, 35, pemilik usaha ayam goreng, tempat korban bekerja.
Di rumah kontrakan itu Lisa tinggal bersama adiknya bernama Iwan, 23, dan suaminya Syafrianto, 35, serta tiga karyawan yakni Edo, 20, Indra, 20 dan korban. Menurut keterangan pihak kepolisian, Lisa menemukan korban saat ke kamar mandi. Kemudian dia memberitahukan kepada semua orang yang ada di rumah.
Iwan, Indra dan Edo yang saat itu berada di kamar langsung melihat korban di kamar mandi dan memberitahu kepada Syafrianto serta pemilik rumah kontrakan yang bersebelahan rumah.
”Syafrianto dan pemilik rumah mendatangi Mapolsek memberitahu kepada kami bahwa ada orang bunuh diri tewas mengenaskan. Selanjutnya, ketika anggota mendatangi tempat kejadian peristiwa (TKP) korban ternyata telah dibawa oleh rekannya Iwan dan Edo ke Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo,” terang Kapolsek Lubukbegalung, Kompol Indra Junaidi.
Indra Junaidi mengaku kecewa dengan dibawanya korban ke Rumah Sakit sebelum pihaknya datang ke tempat kejadian peristiwa (TKP). Sebab, pihaknya sangat kesulitan melakukan olah TKP untuk mengungkap kasus tersebut.
”Bahkan, barang bukti pisau yang berlumuran darah telah dibersihkan dengan air oleh Lisa. Begitupun lantai kamar mandi. Menurut pengakuan Lisa, dia membersihkan itu semua karena takut dengan banyaknya darah berceceran,” ulas Kapolsek.
Indra Junaidi menambahkan, dari hasil pemeriksaan terdapat luka gorokan yang nyaris memutuskan leher korban dan luka goresan di tangan. Korban ditemukan dalam kondisi sudah tewas di tempat.
”Kami belum bisa memastikan apakah korban ini dibunuh atau bunuh diri. Tapi, kalau menurut keterangan dokter dilihat dari gorokan di leher korban diduga kuat dilakukan oleh seseorang dan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh korban. Ini yang sedang kita dalami dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” jelas Indra Junaidi.
Pihaknya telah memeriksa enam orang saksi yang berada di dalam rumah tersebut. Begitupun dengan barang bukti sebilah pisau dan satu unit telepon genggam milik korban turut disita. (*)
LOGIN untuk mengomentari.