in

Penanaman Pohon di Hutan Kemasyarakatan: Pemulihan Lingkungan dan Perhutanan Sosial

PADEK.JAWAPOS.COM-Penanaman pohon kembali dilakukan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Kali ini di lokasi Hutan Kemasyarakatan (HKm) Temmue di Desa Tondong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. HKm adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Kegiatan penanaman ini terintegrasi dengan penanaman yang dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia di Banten.

Tahun 2023 masyarakat telah melaksanakan kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 30.000 batang dengan jenis tanaman Gmelina 20.000 batang dan Kopi sebanyak 10.000 batang. Ditanam pada lokasi lahan milik masyarakat yang tidak jauh dari lokasi HKm seluas sekitar 25 Ha dengan jumlah petani hutan sebanyak 78 Orang.

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto menjelaskan, kolaborasi kegiatan penanaman dan pengembangan perhutanan sosial ini sejalan dengan amanah Perpres 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

“Lokasi penanaman merupakan lokasi lahan kritis yang menjadi target pemerintah dalam upaya pemulihan kualitas lingkungan hidup,” katanya.

Bibit yang ditanam berupa jenis bibit kayu-kayuan dan bibit buah MPTS antara lain mangga, nangka, durian dan sukun yang berasal dari persemaian permanen dan pusat persemaian yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bambang Supriyanto mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya pada kegiatan Penanaman Pohon Serentak si Seluruh Indonesia, menyatakan bahwa kegiatan ini rangkaian dari penanaman pohon nasional yang telah dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023.

Kegiatan ini sekaligus melaksanakan arahan Presiden untuk terus melakukan penanaman pohon di sepanjang musim penghujan 2023/2024.

Penanaman ini dilakukan bersama Pj. Gubernur Sulsel, Pj. Bupati Bone dan pejabat pusat dan daerah, masyarakat dan generasi muda.

Menurut Bambang Supriyanto, kegiatan ini untuk menggerakkan seluruh pihak dalam mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan.

“Menanam pohon buah-buahan melalui pola agroforestry pada areal perhutanan sosial juga dapat meningkatkan pendapatan Kelompok Perhutanan Sosial sehingga dapat menumbuhkan perekonomian di tingkat lokal maupun regional,” katanya.

Setelah penanaman, kata Bambang, akan dilakukan pemeliharaan sehingga selain peningkatan tutupan lahan juga meningkatkan pendapatan masyarakat.

KLHK juga akan melanjutkan kegiatan penanaman di seluruh lokasi rehabilitasi hutan dan lahan telah ditetapkan.

Pj Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan Andi Hasbi, mengatakan bahwa perlu dilakukan tindaklanjut paska penanaman berupa pendampingan dan dukungan dari berbagai pihak dalam meningkatkan kondisi hutan serta termasuk memperkuat perhutanan sosial melalui gerakan menanam maupun dukungan lainnya.

Pj Bupati Bone yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone Dray Vibrianto menambahkan bahwa pemda Bone menyambut baik penanaman dan mengarahkan desa-desa di Bone dapat menjadi kampung iklim.

Silviano S. Tambing dari Saka Wanabhakti Kota Sulawesi Selatan sangat antusias mengikuti kegiatan penanaman ini dan siap berpartisipasi dalam kegiatan penanaman lainnya.

Begitupun dengan masyarakat HKm Temue yang bersemangat dan menjadikan kesempatan ini untuk mempromosikan produk madu KUPS.

Bambang Supriyanto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menanam pohon. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengagendakan penanaman lanjutan pada bulan Februari hingga April 2024 di seluruh Indonesia sebagai langkah nyata.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Luncurkan Wakaf Madrasah dan Wakaf Jamaah Haji-Umrah untuk Pendidikan-Ekonomi Sumbar

Bocah Tenggelam di Dadok Tunggul Hitam Padang Ditemukan Meninggal