in

Penerbangan Boeing 737 Max 9 Dihentikan setelah Jendela Lepas di Ketinggian 16.000 Kaki

PADEK.JAWAPOS.COM-Jendela pesawat Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines meledak dan terlepas saat terbang sehingga memaksa pendaratan darurat di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS), Jumat malam (5/1/2024). Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi beberapa penumpang luka ringan.

Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (FAA) pada Sabtu (6/1/2024) langsung merespons dengan menghentikan sementara penggunaan pesawat Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan.

Pesawat Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282, membawa 174 penumpang dan enam awak saat mengalami ledakan pada ketinggian sekitar 16.000 kaki. Ledakan itu menyebabkan pintu di bagian belakang pesawat terlepas, dan mengakibatkan dekompresi yang cepat.

Insiden terjadi beberapa saat setelah lepas landas dari Portland, Oregon dalam perjalanan ke Ontario, California, pada Jumat (5/1).

Pesawat berhasil kembali ke Bandara Internasional Portland dengan selamat, tapi beberapa penumpang mengalami luka ringan akibat dekompresi. Maskapai tersebut mengatakan bahwa penumpang yang mengalami cedera telah ditangani secara medis.

Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi AS (NTSB) Jennifer Homendy tidak mau berspekulasi mengenai penyebabnya, dan mengatakan bahwa pesawat terpaksa kembali ke Bandara Internasional Portland hanya beberapa menit setelah lepas landas. “Setelah penutup pintu tengah kabin (jendela)…meninggalkan pesawat, mengakibatkan dekompresi yang cepat,” katanya seperti dilansir dari CBS News.

Dia mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang duduk di dua kursi yang bersebelahan, 26A dan 26B hingga pintu yang meledak. “Kami sangat, sangat beruntung di sini bahwa hal ini tidak berakhir dengan sesuatu yang lebih tragis,” kata Homendy kepada wartawan.

Penyebab ledakan masih belum diketahui, tetapi FAA telah mengeluarkan “Petunjuk Kelaikan Udara Darurat” yang mewajibkan inspeksi keselamatan terhadap 171 pesawat Boeing 737 Max 9 yang beroperasi di seluruh dunia. Inspeksi tersebut akan memakan waktu antara empat dan delapan jam.

“Ada sekitar 218 pesawat serupa yang dikirim ke seluruh dunia,” kata FAA. Namun, tidak semua pesawat tersebut beroperasi pada saat EAD dikeluarkan.

“Keselamatan akan terus mendorong pengambilan keputusan kami saat kami membantu penyelidikan NTSB terhadap Alaska Airlines Penerbangan 1282,” kata Administrator FAA Mike Whitaker.

Pejabat transportasi memuji keputusan cepat FAA. Menteri Transportasi Pete Buttigieg mengatakan bahwa keselamatan akan selalu menjadi prioritas utama bagi departemennya dan FAA.

“Administrator Whitaker telah bertindak dengan memerintahkan pelarangan pesawat ini sambil menunggu pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk dioperasikan,” imbuhnya.

Insiden ini merupakan pukulan baru bagi Boeing, yang telah berjuang memulihkan kepercayaan publik setelah dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat 737 Max pada 2018 dan 2019.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CBS News bahwa keselamatan adalah prioritas utama dan sangat menyesali dampak peristiwa ini terhadap pelanggan dan penumpang.

“Kami setuju dan sepenuhnya mendukung keputusan FAA yang mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat 737-9 dengan konfigurasi yang sama dengan pesawat yang terkena dampak,” kata Boeing.

Selain itu, tim teknis Boeing mendukung penyelidikan NTSB terhadap kejadian tadi malam. Kami akan tetap berhubungan erat dengan regulator dan pelanggan kami.”

Di AS, hanya Alaska Airlines dan United Airlines yang menggunakan pesawat Boeing 737 Max 9. United memiliki sekitar 80 pesawat, namun tidak jelas berapa banyak yang beroperasi pada saat insiden Alaska Airlines terjadi. United memperkirakan sekitar 60 pembatalan penerbangan pada hari Sabtu karena larangan terbang.(cbs/esg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Di Rawang, Caleg Gerindra DPRD Padang Rachmad Wijaya Ajak Warga Pilih Prabowo-Gibran

Januari 2024, Kantor Cabang BSI Seluruh Indonesia Layani Weekend Banking