in

Pentingnya bermain sesuai usia untuk tumbuh-kembang anak

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak dari FKUI-RSCM, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, mengatakan penting bagi orang tua untuk mengajak anak beraktivitas bersama, terutama dengan mainan untuk mendukung tumbuh-kembang anak secara optimal sesuai dengan usianya.

“Ini penting bagi orang tua dan pendidik. Penting bagi mereka untuk mengetahui permainan dan mainan harus sesuai dengan usianya, sehingga anak bisa lakukan aktivitas yang tidak terlalu susah dan maupun mudah, pas dengan fase dan usia,” kata dr. Mesty dalam jumpa media daring bersama Early Learning Center, Kamis.

“Orang tua jangan terobsesi untuk memberikan permainan yang melampaui usianya, karena nanti malah tidak optimal untuk menstimulasi kemampuan anak, serta pemahaman konsep dengan cara bermain,” ujarnya melanjutkan.

Selain usia, dr. Mesty mengatakan orang tua juga bisa menaruh perhatian kepada minat anak saat itu. Misalnya, anak mulai tertarik dengan mainan mobil-mobilan, atau bermain boneka dan rumah-rumahan, orang tua bisa beraktivitas bersama anak dan memadukan beberapa aspek lainnya ketika bermain.

“Skill tidak akan berkembang jika tidak sesuai usia, fase, dan minat anak. Sekarang, adalah bagaimana kita bisa integrasikannya, untuk observasi anak antusias dengan apa, itu yang perlu kita kembangkan,” kata dr. Mesty.

“Bermain dengan anak penting karena dengan main itu banyak aspek yang terasah. Misalnya koordinasi mata dengan tangan, ketelitian, dan lainnya. Banyak hal yang bisa dilatih dan ini adalah cara efektif untuk mengoptimalkan perkembangan anak,” ujarnya melanjutkan.

dr. Mesty menambahkan, bermain dengan anak bukan hanya tugas ibu saja. Namun, ayah juga memiliki peran penting dalam pengembangan aspek intelegensi, sosial, dan emosional anak.

“Menurut sebuah studi, 47 persen ayah tidak berperan saat bermain dengan anak. Lebih baik ayah terlibat demi menunjang perkembangan anak. Ayah sangat mempengaruhi baik untuk perkembangan anak perempuan atau laki-laki,” kata dia.

“Dengan itu, perkembangan regulasi emosinya akan terbangun. Sebisa mungkin permainannya bervariasi, misalnya aktivitas fisik, lalu puzzle… Semakin beragam, maka perkembangannya lebih optimal. Jika ayah ikut berperan, aspek sosial dan emosionalnya akan jauh lebih baik untuk anak-anak,” imbuhnya.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pelepasan Kontingen Papua menuju PON XX

Tim taekwondo Papua targetkan dua medali emas pada PON XX