Semarang (ANTARA News) – Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan instansi terkait untuk menurunkan angka kematian ibu di daerah ini melampaui target yang telah ditentukan.
“Pada akhir 2016, AKI di Jateng tercatat 109,65 per 100.000 kelahiran hidup atau melampaui target 117 per 100.000 kelahiran hidup,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Selasa.
Menurut dia, keberhasilan melampaui target penurunan AKI itu tidak terlepas dari program Jateng Gayeng “Nginceng Wong Meteng” yang diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Surakarta pada Juli 2016.
Ia menjelaskan bahwa program tersebut merupakan gerakan gotong royong yang memanfaatkan seluruh potensi masyarakat di Jateng, mulai dari hulu hingga hilir seperti menggerakkan bidan desa dan kader PKK untuk mengedukasi para perempuan sejak prakehamilan, masa kehamilan, persalinan, hingga pascapersalinan.
“Selain itu, gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng juga melibatkan fasilitas primer hingga tersier dan ternyata gerakan itu mempunyai daya ungkit yang cukup signifikan,” ujarnya.
Ia mengakui jika angka kematian ibu melahirkan menjadi perhatian serius sebab menjadi indikator utama pembangunan di sektor kesehatan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko menilai meskipun penurunan AKI pada periode 2016 melampaui target, tapi masih perlu upaya untuk lebih mempercepat penurunan AKI.
“Dibutuhkan cara-cara yang tidak biasa agar AKI bisa dicegah dan ini perlu dipikirkan bersama,” katanya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017