JAKARTA – Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, mengatakan masyarakat sebaiknya memperhatikan kebersihan asupan makanan selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya dengan membawa bekal makan sendiri saat bepergian atau bekerja.
“Di masa pandemi, sebaiknya perhatikan makanan yang kita konsumsi. Membawa bekal makanan dari rumah bisa menjadi salah satu opsi,” ujar Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6).
Selain menjaga kebersihan makanan, bekal dari rumah juga bisa menjamin kematangan dan nutrisi yang diperlukan untuk imunitas tubuh. Reisa juga menyarankan agar masyarakat menghindari pemakaian peralatan makanan yang digunakan secara bersama dengan orang lain.
“Terutama jika kita tidak bisa menjamin higienitasnya, sehingga kita juga bisa membawa alat makan dari rumah,” tegas Reisa.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan tentang penyebab tingginya penambahan kasus baru positif Covid-19 dalam pekan ini. Menurut Yuri, tingginya penambahan kasus baru Covid-19 terjadi karena faktor tracing contact yang lebih masif. Pemberlakuan pelacakan atau tracing contact yang semakin masif itu, menurutnya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Kita bisa melihat bahwa memang secara keseluruhan kita masih mengalami peningkatan kasus Covid-19. Penambahan kasus positif ini karena tracing agresif dilakukan. Sebagian besar penambahan kasus ini berasal dari spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu.
1.241 Kasus Baru
Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi Covid-19 dalam sehari berdasarkan data yang diumumkan pada Rabu. Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 1.241 pasien positif Covid-19. Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Dengan penambahan tersebut, total ada 34.316 kasus Covid-19 di Tanah Air.
“Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.241 orang sehingga menjadi 34.316 orang,” kata Yuri.
Penambahan 1.241 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 17.757 spesimen. Yuri menjelaskan spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir tidak didominasi dari yang dikirim rumah sakit. n jon/Ant/P-4