in

Peringati Hari Angklung dengan Gelar Angklung Pride#7

Tujuh tahun setelah Unesco menetapkan angklung sebagai warisan budaya dunia tak benda pada tanggal 16 November 2010, Saung Angklung Udjo akan kembali menggelar peringatan dalam bentuk pergelaran musik dan budaya bertajuk Angklung Pride#7.

Taufik Hidayat Udjo selaku Penanggung jawab Saung Angklung Udjo (SAU) mengatakan rangkaian peringatan hari angklung yang merupakan alat musik tradisional asal Jawa Barat ini sudah berlangsung sejak 1 November yakni berupa resital angklung bertempat di SAU Padasuka Kota Bandung. “Resital angklung ini diikuti oleh 55 tim dari dalam dan luar negeri, dari 1 November hingga 15 November,” ujarnya di Bandung, Kamis (16/11).

Kegiatan lainnya adalah Jambore Angklung Gunung yang digelar pada 18 dan 19 November yang diikuti pelajar tingkat SMP, SMA, dan praktisi angklung untuk melestarikan dan meregenerasi angklung. Puncak acara Angklung Pride ketujuh akan dipusatkan di Kebon Awi Udjo, Kampung Cijaringao, pada hari Minggu (19/11).

Taufik mengatakan, Kampung Cijaringao dipilih sebagai lokasi peringatan hari angklung karena ke depannya akan menjadi pusat pengembangan budaya angklung setelah SAU. Kampung tersebut berada di Kota Bandung, namun penduduknya terkesan tertiggal karena kondisi jalan yang rusak. “Ini salah satu bentuk program sosial dari kami juga, pengembangan kampung ini juga untuk memanfaatkan kearifan lokal di kampung ini, angklung adalah sarananya,” tegas dia.

Selain diisi dengan hiburan seni dan budaya yang menggunakan alat musik angklung, pada puncak acara Angklung Pride#7, SAU juga akan memberikan Udjo Award kepada masyarakat penggiat seni dan budaya serta tokoh lainnya yang berkontribusi pada pelestarian budaya angklung.

Di acara yang sama juga akan dilakukan penanaman pohon bibit kopi jenis Arabica sumbangan dari Rotary Club Bandung Selatan, sebanyak 1.100 unit pohon. Tgh/S-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dua orang tertangkap tangan buang sabu-sabu

Adinia Wirasti Belajar Kuliner Swiss demi Peran