in

Pers Harus Jadi Pilar Demokrasi Yang Mempersatukan

 Ketua MPR Zulkifli Hasan di acara Press Gathering Pimpinan MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI di Malang, Jawa Tengah, Jumat (28/7). (ist)

Ketua MPR Zulkifli Hasan di acara Press Gathering Pimpinan MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI di Malang, Jawa Tengah, Jumat (28/7). (ist)

MALANG (Berita) Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan menegaskan posisi pers yang menjadi salah satu pilar demokasi, karenanya Pers harus menjadi pilar Demokrasi yang mempersatukan, sehingga demokrasi yang berjalan di Indonesia bukan hanya sekedar prosedur, tapi juga demokrasi yang substantif menuju kesejahteraan rakyat.

Hal ini disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan pada acara Press Gathering Pimpinan MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI di Malang, Jawa Tengah, Jumat (28/7).
Pada acara press gathering MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI , yang juga dihadiri Wali Kota Malang Mohammad Anton, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para wartawan yang ikut membantu Sosialisasi Empat Pilar MPR.

” Tak mungkin sosialisasi hanya dilakukan MPR. Terima kasih karena menjadi mitra MPR menjaga nilai nilai luhur bangsa,” ujarnya seraya menegaskan kembali pentingnya media massa dalam menciptakan kesetaraan.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral (Sesjen) MPR RI Ma’ruf Cahyono menyampaikan bahwa MPR sering mengadakan acara dan kegiatan di Malang. Dari yang acara yang serius hingga acara seni budaya.

Dijelaskannya, pada acara Press Gathering Pimpinan MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD RI melibatkan 120  wartawan dari media cetak, online, televisi, dan radio. Para wartawan ini adalah mereka yang sehari-harinya meliput seluruh kegiatan di MPR/DPR/DPD .

Ma’ruf Cahyono mengakui, kerja sama antara Koordinator wartawan MPR/DPR/DPD dengan MPR terjalin sudah sejak lama. Dari kerja sama tersebut diharapkan tidak hanya memberi citra yang baik pada MPR, namun juga Kesetjenan MPR.

Sementara Walikota Malang Mohammad Anton mengaku rasa bangga sebab wilayah yang dipimpinya sering dipercaya sebagai tempat kegiatan MPR. Tentu, dengan banyaknya kegiatan di Malang, maka kota ini sering dikunjungi orang,” ujarnya.

Secara singkat Mohammad Anton menjelaskan Malang memiliki banyak tempat wisata, baik itu wisata gunung atau pun, laut. Malang juga menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang sejuk, dingin, dan segar.

Disamping sebagai kota wisata, Malang juga kota pendidikan. Tercatat ada 55 perguruan tinggi di Malang dan 300.000 mahasiswanya dari luar Malang, mereka datang menimbah pendidikan dai bebagai daerah di Indonesia. ” Saya mengajak para akademisi di Malang untuk ikut membangun kota,” tukasnya.

Kota Malang, tambahya, merupakan miniatur Nusantara, dimana penduduk kota ini terdiri dari beragam suku, bahasa, dan agama. “Semua etnis ada di sini (Malang). Meski beragam perbedaan tetapi kehidupan rukun dan damai. “Forum komunikasi ummat beragama kita aktifkan,” paparnya sembari menyebutkan Malang sering mewakili Indonesia dalam lomba-lomba tingkat dunia. (aya)

What do you think?

Written by virgo

Tetap Penuhi Prinsip Syariah, Menag: Dana Haji Boleh Diinvestasikan untuk Pembangunan Infrastruktur

Panglima TNI : Utamakan Peran SDM Menjadi Karakter TNI Dalam Kelola Organisasi