Jakarta (ANTARA) – Pelatih Persita Tangerang Carlos Pena mengatakan timnya fokus mengasah penyelesaian akhir pada masa jeda kompetisi BRI Super League.
Dikutip dari laman resmi klub, Selasa, Pena mengatakan kendala tim asuhannya dalam penyelesaian akhir sangat nampak pada pertandingan pekan ke-14 BRI Super League ketika takluk dari Dewa United.
“Kami memiliki kekuatan dan juga kelemahan, dan di dua laga terakhir saya pikir kami membuat peluang yang cukup untuk mencetak gol. Tapi kami tidak bisa mengkonversinya,” ungkap Pena.
“Jangan harap Persita akan membuat 15 peluang di setiap pertandingannya, saya pikir dalam dua laga terakhir kami memiliki peluang yang bisa untuk mencetak gol. Tapi sayangnya karena masalah akurasi, kami tidak bisa melakukan itu,” sambung dia.
Kompetisi BRI Super League musim 2025/2026 kini tengah memasuki masa jeda karena kompetisi diliburkan selama gelaran SEA Games 2025 berlangsung.
Sebelum memasuki masa jeda kompetisi karena SEA Games 2025, Persita Tangerang harus melewatkan lima pertandingan tanpa sama sekali merasakan kemenangan.
Meski tim asuhannya tengah dalam tren kurang bagus, Pena mengaku tidak risau sebab pada beberapa waktu terakhir Persita Tangerang dihadapkan jadwal yang sulit.
“Masalah? Saya tidak melihat masalah, dalam lima laga terakhir kami bermain empat laga tandang dan hanya satu di kandang. Anda tahu di Liga Indonesia sulit untuk bisa meraih kemenangan tandang, terutama tim seperti kita,” jelas Pena.
“Saya tidak melihat masalah, kami adalah tim yang harus bertarung keras agar bisa memenangkan pertandingan. Karena kita tidak memiliki bantuan seperti yang lain, mungkin,” tutupnya.
Persita Tangerang akan kembali berlaga pada pekan ke-15 BRI Super League dengan menjamu Persik Kediri di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (21/12)