Sabtu, 20 Mei 2017 12:34 WIB
LHOKSUKON – Tgk Hasballah (56) asal Desa Teupin Gajah Kecamata Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Kamis (18/5) sore meninggal (mawot) setelah disambar petir (ditak geulanteu). Insiden itu terjadi ketika korban berada di areal sawahnya kawasan Gampong Teupin Gajah.
Saat kejadian, kawasan itu sedang diguyur hujan deras disertai petir. Sedangkan almarhum sedang mempersiapkan sawahnya untuk penanaman padi.
Informasi yang diperoleh Prohaba, setelah melaksanakan shalat ashar, Tgk Hasballah pergi ke areal sawahnya yang tak jauh dari rumahnya di kawasan Gampong Teupin Gajah. Tiba-tiba saat sedang membersihkan pematang sawah, petir menyambar dan kemudian korban terjatuh. Kejadian itu diketahui Sofyan (37). Ia sempat melihat ketika korban terjatuh setelah disambar petir. “Kondisi tubuh korban langsung telungkup setelah terjatuh. Setelah kejadian, saksi dan warga yang ada di lokasi membawa jasad korban ke rumahnya untuk difardhukifayahkan,” kata Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye AKP Teguh Yano Budi, kemarin.
Atas kejadian itu, Kapolsek Tanah Jambo Aye mengimbau kepada warga supaya tidak beraktivitas ketika hujan deras di kawasan yang rawan disambar petir atau angin kencang, untuk keselamatan. “Jauhi lokasi yang rawan terjadi sambaran petir seperti areal sawah,” katanya.
Kasus disambar petir juga pernah terjadi pada 8 Desember 2016 di Aceh Utara. Dua warga Desa Pulo Blang Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara tewas setelah disambar petir ketika saat mengambil jerami di areal sawah yang sudah dipanen.(jaf)