Palembang (ANTARA) – Petani Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan yang mengikuti program peremajaan lahan sawit mampu memanen 1.000 ton tandan buah segar pada 2020.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Kamis, mengatakan, keberhasilan ini salah satunya diperkirakan karena penggunaan bibit yang berkualitas di atas lahan sawit seluas 1.843 Hektare.
Usia tanaman menghasilkan (TM) sudah berproduksi lebih awal dari yang ditargetkan, dari semula 38 bulan tetapi saat usia 27 bulan sudah produksi.
“Hasil yang maksimal dan lebih awal tersebut lantaran sejumlah faktor pendukung. Salah satunya, dibekali dengan bibit unggul berkualitas,” kata Dodi.
Selain itu, ia melanjutkan, petani sawit rakyat yang melakukan replanting juga menerapkan standar praktik pertanian yang baik, serta tata kelola kelembagaan dan manajemen pekebun yang baik.
Ini lantaran petani tergabung dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada 2017 lalu.
Untuk itu, Pemkab Muba pun berencana meresmikan panen perdana PSR tersebut dengan kembali mengundang Kepala Negara.
“Apalagi kami juga telah merintis hilirisasi minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati, yang rencananya juga akan dilaunching dengan panen PSR,” kata Dodi.
Ia memaparkan potensi peremajaan kelapa sawit rakyat dari tahun 2017 hingga tahun 2024 seluas mencapai 52.000 Ha, dari luas seluruh perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai 155.000 hektare.