Seorang peternak sapi perah di Boyolali sedang berada di sebuah warung kopi dan terlihat depresi. Temannya bertanya mengapa dia terlihat tertekan, dan dia menjawab,
“Beberapa hal yang kamu pun tidak akan bisa menjelaskan. Pagi ini saya berada di kandang untuk memerah susu sapi. Begitu ember susu itu penuh, sapi itu menendangnya dengan kaki kirinya sehingga saya mengikatkan kaki kirinya ke sebuah tiang.
Saya mulai mengisi ember susu lagi dan dia menendangnya dengan kaki kanannya, jadi saya juga mengikat kaki kanannya ke sebuah tiang.
Begitu saya selesai memerah susu sapi lagi, dia menjatuhkan ember itu dengan ekornya dan saya melepaskan ikat pinggang saya dan mengikat ekornya dengan ikat pinggang saya.
Saat saya mengikat ekornya, celana saya jatuh melorot, lalu tiba-tiba istri saya masuk ke kandang melihat saya dan saya yakin kamu pun akan bingung ingin menjelaskan seperti apa dengan posisi saya itu.”