in

Pilihan pada Parpol Peserta Pemilu Makin Mantap

JAKARTA – Sekitar  7.000 Calon Legislatif (Caleg) dari 16 partai politik tengah bekerja keras untuk duduk di kursi parlemen. Kendati demikian, hingar-bingar Pemilu Legislatif (Pileg) kurang mendapat perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan hiruk-pikuk Pemilihan Presiden (Pilpres) yang ramai dan meriah. Berkaitan dengan hal tersebut, Charta Politika Indonesia mengeluarkan hasil survei nasional mengenai elektabilitas partai-partai politik yang berlaga di Pileg.

Hasilnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempati urutan teratas dan berpotensi untuk memenangkan Pileg untuk kedua kalinya dengan angka 25,3 persen. Diikuti oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan angka 16,2 persen, serta Partai Golongan Karya (Golkar) sebesar 11,3 persen. Ketiga partai politik tersebut kokoh berada di urutan teratas.

Selanjutnya, yang bersaing di papan tengah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka 8,5 persen, disusul Partai Demokrat dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang sama-sama memperoleh angka 5,2 persen, kemudian ditempel ketat oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendapatkan angka 5 persen. Berdasarkan survei dari Charta Politika tersebut, ketujuh partai politik yang disebutkan di atas, akan lolos ambang batas parlemen.

“Kalau kita lihat dari data ini, ada 7 partai politik yang dari sisi undang-undang lolos parlementiary thereshold. Artinya, 7 partai ini bisa dikatakan sudah lolos atau kemudian bisa mewakili dapilnya untuk duduk di DPR RI,” ujar Direktur Riset Charta Politika, Muslimin, saat pemaparan survei di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (4/4).

Sedangkan partai politik sisanya berada di bawah ambang batas parlemen yaitu 4 persen. Partai Amanat Nasional (PAN) hanya mendapatkan angka 3,3 persen, diikuti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan angka 2,4 persen, yang ditempel ketat oleh partai pendatang baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 2,2 persen dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan 2 persen, serta Partai Hati Nurani Rakyat 1 persen. Sedangkan Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Garuda, dan Partai Berkarya berada di posisi buncit dengan angka elektabilitas di bawah 1 persen.

“Kemantapan pilhan masyarakat terhadap pilihan partai politik juga sudah cukup tinggi, berada di atas 60 persen, kecuali Partai Garuda, Partai Berkarya, dan PKPI,” imbuhnya.

Selain itu, Muslimin juga menjelaskan mengenai alasan pemilih memilih partai politik. Beberapa partai politik di antaranya mendapatkan coaktail effect dari Pilpres dalam mendapatkan suara pemilih, seperti PDIP, Partai Gerindra, PKS, dan PAN. Sedangkan PKB, Partai Golkar, dan PPP, memiliki basis pemilih tradisional yang kuat atau pemilih yang sudah biasa memilih partai tersebut. Partai sisanya, campuran antara figur ketua umum Parpol seperti Partai Demokrat, PSI, dan Perindo, serta alasan karena figur caleg dan program yang ditawarkan. 

Untuk diketahui, pengumpulan data survei dilakukan pada 19-25 Maret 2019 melalui wawanacara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metode yang digunakan adalah multisage random sampling dengan jumlah 2.000 responden. Margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. tri/AR-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kiai Ma’ruf Target 70 Persen Suara di Garut

Inilah Fakta Sebenarnya dari Pernyataan Syahrini di Jumpa Pers