Eratkan sinergi dengan stakeholder, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho kunjungi manajemen PT Semen Padang, Jumat (14/4).
Eric dan jajaran disambut Sumarsono, General Manager Produksi PT Semen Padang di ruang kerjanya, didampingi Manager Produksi PT Semen Padang Erick Reza. Lewat pertemuan ini kedua perusahaan koordinasikan peluang sinergi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
PT Semen Padang merupakan stakeholder penting dari PLN UID Sumbar, dimana perusahaan di bawah koordinasi PT Semen Indonesia Tbk (SIG) ini menjadi pelanggan dengan konsumsi listrik terbesar di Sumatera Barat. Meskipun sedang mengalami penurunan produksi selama beberapa tahun belakangan, perusahaan ini menjadi pengguna nomor 1 pasokan listrik Sumbar dengan persentasi sekitar 40%.
Sumarsono menginformasikan, Semen Padang sedang pengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya permintaan pasar yang menurun, perubahan wilayah usaha penjualan yang sudah ditetapkan oleh SIG, serta berkurangnya ketersediaan batubara.
‘’Saat ini batubara masih sangat vital untuk produksi semen. Kami membutuhkan sekitar 5500 ton batubara per hari. Jika nanti produksi sudah meningkat dan normal seperti dulu, tentu perlu lebih banyak lagi,’’ lanjut Sumarsono menginformasikan.
Mengingat distribusi batubara semakin minim ke Semen Padang, perusahaan ini tengah mengupayakan peralihan ke penggunaan energi bersih atau energi baru terbarukan (EBT), seperti PLTA dan PLTS.
‘’Ini juga sesuai arahan SIG. Seluruh anggota SIG, sebagaimana BUMN lainnya wajib mengupayakan peningkatan penggunaan EBT sesuai kebijakan pemerintah,’’ terang Sumarsono.
Semen Padang lantas mengapresiasi PLN UID Sumbar yang memiliki pasokan daya dari pembangkit EBT uyang sangat besar. ‘’Kami mendukung sustainable energy PLN, karena selain baik untuk peningkatan penggunaan energi bersih, ini menunjukkan kita memiliki visi yang sama untuk kelestarian lingkungan,’’ tukas Sumarsono.
Terkait dukungan terhadap energi bersih, disampaikan GM PLN UID Sumbar Eric Rossi, PLN saat ini juga memiliki Program Renewable Energy Certificate (REC). Program REC adalah layanan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) bagi pelanggan yang menginginkan pengakuan tingkat nasional maupun internasional atas penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan.
Bagi pelanggan, REC dapat menjadi salah satu instrumen pengadaan untuk memenuhi target penggunaan energi terbarukan yang transparan. Selain itu, peluncuran ini akan mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan di Indonesia.
Skema REC adalah seperti perjanjian jual beli antara perusahaan dengan PLN. Dimana 1 sertifikat REC mewakili produksi energi 1 megawatt-hours (MWh). Sertifikat ini membuktikan bahwa produksi Tenaga Listrik yang digunakan dan disalurkan pada perusahaan yang memilikinya per masing-masing MWh berasal dari pembangkit listrik energi hijau.
Disampaikan Eric Rossi, penerbitan REC diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembangkit EBT untuk memenuhi target bauran nasional sebesar 23% pada tahun 2025, serta sebagai tanggung jawab PLN untuk menyediakan listrik bagi generasi saat ini dan mendatang. Komitmen ini disebut sebagai Power Beyond Generations.
Maka dari itu, lanjut Eric, kepada setiap pelanggan yang membeli atau melakukan perjanjian REC dengan PLN, PLN berkomitmen untuk mensuplai pelanggan tersebut secara valid dan sebenar-benarnya dari pembangkit listrik EBT dalam jaringan PLN.
‘’Jadi kami mendukung penggunaan energi bersih perusahaan-perusahaan sesuai arahan pemerintah dengan siap mensuplai pasokan listrik dari pembangkit EBT,’’ tegas Eric.
Eric kemudian berharap, PT Semen Padang dapat segera bergabung menjadi salah satu dari ribuan perusahaan di Indonesia yang telah memiliki sertifikat REC dari PLN. Mengingat ini tentu sejalan dengan visi Semen Padang terhadap sustainable energy.(*)