Palembang (ANTARA) – Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Hubungan Masyarakat Polri 2025 yang menghadirkan Kepala Biro Kantor Berita ANTARA di wilayah setempat sebagai narasumber dan dua pemateri lainnya yakni Ketua Komisi Informasi Sumsel M Fathony dan Ahli Muda Pranata Humas Diskominfo Palembang Febriansyah di Palembang, Kamis.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya dalam sambutannya mengatakan pelatihan teknis ini sangat dibutuhkan untuk membantu jajaran Polri di Bidang Humas (Bidhumas) beradaptasi atas perubahan yang terjadi di bidang media.
Kegiatan yang diikuti personel Bidang Humas Polda Sumsel, Kasubbagrenmin, dan Kasihumas serta operator ini bertema ‘Melalui Optimalisasi Manajemen Media, Bidhhumas Polda Sumsel Siap Mendukung Kebijakan Kapolri dalam Rangka Mewujudkan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045’.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anggota Humas dalam menghadapi tantangan dan isu-isu yang berkembang di masyarakat terutama pada era media sosial saat ini,” katanya.
Dengan perkembangan media yang sangat cepat, pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa anggota Humas Polda Sumsel dapat mengelola informasi dengan efektif dan profesional.
Ia mengingatkan sejak berkembangnya era digital pada tahun 2019, Bidang Humas telah ditunjuk menjadi garda terdepan dalam menyentuh masyarakat dan berpengaruh besar dalam menjaga citra Polri.
Oleh karena itu, pihaknya menekankan kepada para anggota untuk menggaungkan bagaimana peran dan tugas Polri kepada masyarakat, agar kepercayaan publik semakin meningkat.
“Bahkan yang selalu ditekankan saat ini oleh Kapolri, bahwa setiap anggota Polri itu sejatinya memiliki fungsi Kehumasan yang melekat di dirinya” kata dia.
Sementara itu, Kepala Biro ANTARA Sumsel Dolly Rosana menekankan pentingnya perubahan pola pikir dari jajaran Humas di Kepolisian, bahwa saat ini kanal-kanal untuk menyebarkan berita positif sejatinya tidak mesti melalui kanal resmi milik Polri.
“Saya menyakini semua anggota Polri memiliki akun media sosial pribadi. Alangkah baiknya, kanal pribadi itu juga digunakan untuk memposting sesuatu yang positif untuk mengangkat citra Kepolisian, semisal kegiatan yang berkaitan dengan tupoksi Polisi,” kata dia.
Ia mengatakan hal ini terlihat sederhana, tapi jika bicara pengaruh atau magnitudonya maka jauh lebih besar karena akun-akun pribadi kadang lebih mendapatkan tempat bagi para netizen karena dinilai lebih natural.
Dengan semakin banyak konten positif di media sosial, maka secara otomatis akan berpengaruh dengan citra Kepolisian di masyarakat.
“Saat ini hampir semua individu terhubung pada media sosial, mulai dari Facebook, Instagram dan Tiktok. Media massa yang saat ini mendominasi yakni media online pun juga memiliki media sosial. Artinya media sosial ini memang tak bisa lagi dipadang sepele, walaupun di sini tempatnya hoaks,” kata dia.
Dalam kesempatan Rakernis ini, Mantan Kepala Biro ANTARA Jambi ini juga berbagi tips ke jajaran Bidang Humas Polda Sumsel mengenai cara mengatasi krisis komunikasi yang diakibatkan adanya konten viral. Selain itu, Dolly juga berbagi trik cara membuat konten di media sosial, khususnya Tiktok.
“Membuat konten itu sesuatu yang sangat mudah, apalagi Polri saat ini diisi mayoritas para talenta muda. Seperti untuk Tiktok, perhatikan tren saat ini, misal perubahan tren dari buzzer ke klipper, perubahan dari sekadar foto kini semua konten berupa video. Ini bisa dipelajari, dan aplikasinya banyak, bahkan gratis,” kata dia.