Palembang (ANTARA) – Ribuan personel Polda Sumatera Selatan dan jajaran di tujuh kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020, mengawal pelaksanaan pemungutan suara di 5.477 TPS agar berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar.
“Berdasarkan laporan petugas di lapangan, masyarakat cukup antusias mendatangi TPS sesuai dengan protokol kesehatan antisipasi COVID-19 dan cukup tertib menyalurkan hak suara memilih calon bupati dan wakil bupati tanpa tekanan atau paksaan dari pihak manapun,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi di Palembang, Rabu.
Pelaksanaan pemungutan suara pilkada di tujuh kabupaten, yakni Kabupaten Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musirawas, dan Kabupaten Musirawas Utara diharapkan dapat diikuti oleh semua masyarakat yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau paling tidak sesuai dengan target KPU sekitar 80 persen dari DPT yang mencapai 1.832.660 orang.
“Satu suara memiliki kontribusi besar dalam menentukan orang yang pantas memimpin suatu daerah dan memenuhi harapan masyarakat,” katanya.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya pemungutan suara dan tahapan berikutnya seperti penghitungan suara dan penetapan pasangan calon yang meraih perolehan suara terbanyak dan menjadi pemenang pilkada, pihaknya memperkuat pasukan pengamanan yang ada di satwil/polres dengan menurunkan personel Brimob.
Personel Satuan Brimob Polda Sumsel diturunkan di tujuh kabupaten sebanyak tujuh satuan setingkat kompi (SSK) atau 700 orang.
Selain diperkuat dengan menurunkan Brimob, untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas sebelum, saat dan setelah pilkada, pihaknya juga mendapat dukungan pasukan dari jajaran Kodam II Sriwijaya.
Dengan kegiatan pengamanan secara maksimal, diharapkan pilkada di tujuh kabupaten dalam provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu bisa berlangsung sukses tanpa keributan yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas, ujar kabid humas.
Sementara Komisioner KPU Sumsel Divisi Perencanaan, Data dan Informasi Hendri Almawijaya menjelaskan bahwa pilkada di tujuh kabupaten tersebut diikuti 13 pasangan calon.
Enam kabupaten terdapat calon petahana maju kembali untuk meraih jabatan periode kedua, sedangkan satu kabupaten lainnya yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur petahananya tidak maju kembali.
Kemudian dua kabupaten, pasangan calon petahana melawan kotak kosong yakni di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pasangan Kuryana Azis- Johan Anwar, dan di Kabupaten OKU Selatan pasangan calon petahana Popo Ali- Shoeilihen Abuasir.
Sementara berdasarkan hasil hitung cepat anggota Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI), IPO Institute, pilkada di Kabupaten Ogan Ilir dimenangkan pasangan calon Panca Wijaya Akbar-Ardani.
Direktur Eksekutif IPO Institute, Ahmad Muhaimin mengungkapkan, sesuai data yang masuk dari relawan yang tersebar di 16 kecamatan pasangan calon nomor urut satu (1) Panca-Ardani meraih 63,1 persen suara unggul hitung cepat atas pesaingnya yang merupakan petahana pasangan calon nomor urut dua (2) Ilyas-Endang yang hanya meraih dukungan 36,9 persen.
Berdasarkan hasil hitung cepat tersebut membuktikan petahana yang bertarung dalam kontestasi politik seperti Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 tidak selalu unggul, kata Muhaimin.