PDI Perjuangan (PDIP) telah mencoret nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dari bursa bacawapres. Hal itu membuat PPP merasa bahwa peluang Sandiaga Uno ditunjuk sebagai pendamping Ganjar semakin besar.
“Iya, alhamdulillah,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi. Awiek, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa ikhtiar dan usaha PPP untuk menjadikan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar semakin mendekati kenyataan.
Namun, kata sekretaris Fraksi PPP DPR itu, pihaknya tidak ingin mendahului keputusan seluruh pimpinan partai politik (parpol) pengusung Ganjar dalam menentukan cawapres. “Sekali lagi, kami tidak bisa mendahului,” ucapnya.
Legislator asal dapil Madura itu mengatakan, nama bakal cawapres akan diputuskan para Ketum parpol pengusung. Yaitu, PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Dosen politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, selain Sandiaga, ada nama Mahfud MD yang menguat sebagai bakal cawapres Ganjar.
“Sekarang dua nama, Sandiaga dan Mahfud MD,” ucapnya. Ujang tidak tahu pasti yang akan dipilih menjadi cawapres. Menurut dia, semua keputusan ada di tangan Megawati.
“Jadi, hanya Megawati dan Tuhan yang tahu,” tutur Ujang. Sandiaga dan Mahfud sama-sama mempunyai peluang. Dia tidak bisa memastikan karena politik sangat dinamis. Berkaca pada Pilpres 2019, semuanya bisa berubah di menit terakhir.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyampaikan bahwa PDIP membutuhkan sosok yang bisa menutup kekurangan Ganjar. Terutama di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. Lantaran telah mencoret nama AHY dan RK, opsi yang tersedia saat ini adalah Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir.
Menurut Adi, tiga figur tersebut juga mumpuni untuk melengkapi Ganjar. “Tinggal dipilih siapa yang paling bisa melengkapi Ganjar,” kata dia kemarin. Tiga nama tersebut, lanjut Adi, merupakan tokoh-tokoh nasional yang sudah memiliki reputasi.
Dalam beberapa hasil survei, nama mereka juga kerap muncul. “Secara popularitas dan elektabilitas, Erick, Mahfud, dan Sandi masuk cawapres favorit yang digandrungi publik,” imbuhnya.
Sementara itu, di sela penutupan Munas dan Konbes NU 2023 di Jakarta kemarin, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf kembali menegaskan posisi pihaknya terkait Pemilu 2024. “Soal apakah kiai-kiai ada arahan (terkait pemilu), kiai-kiai kok diarahkan. Kiai itu kan bagian yang mengarahkan,” ujarnya.
Gus Yahya menjelaskan, pada realitasnya, para kiai NU sudah memahami betul posisinya. Apa hak serta kewajibannya. Termasuk batasan kewenangan dan risikonya. “Jadi, saya yakin sekali, seperti selama ini kita saksikan, tidak pernah ada klaim (dukung-mendukung) atas nama organisasi (NU),” tuturnya.
Dia menjelaskan, saat ini ada kegelisahan di kalangan sejumlah tokoh bahwa NU sering diseret ke sana dan kemari. NU juga diklaim sana dan sini. Yang disayangkan, pihak-pihak yang mengklaim NU untuk kepentingan politik itu tidak pernah kembali ke NU. Justru sebaliknya, kembali ke NU jika sedang ada masalah saja.
“Maka, saya kira diingatkan sebagai kelanjutan logis dari pernyataan beliau (rais aam PBNU) itu yang lebih konstruktif,” katanya. Harus tercipta hubungan yang lebih bermartabat antara NU dan pihak-pihak mana pun, termasuk para aktor politik.
Gus Yahya menegaskan, bukan berarti NU sama sekali tidak boleh berpolitik. Sebab, peran politik bagi NU adalah sebuah keniscayaan. Namun, berpolitiknya NU adalah untuk kemaslahatan bangsa. Tidak sebatas pada urusan politik praktis atau coblosan.
Dia kemudian menjelaskan pernyataannya soal NU akan selalu dekat dengan Jokowi. Dia menekankan pernyataan itu juga tidak terkait dengan politik. Apalagi, Jokowi sudah tidak bisa ikut pilpres. Soal pilihan politik Jokowi, dia menekankan itu urusan pribadi Jokowi. “Kita juga tidak bisa nanya Pak Jokowi nanti milih apa, ndak bisa juga,” katanya.
Tiga Bacapres di UGM
Tiga bakal calon presiden (bacapres) kemarin tampil di hadapan para mahasiswa dan civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Namun, ketiganya tidak dipertemukan dalam waktu yang sama. Anies Baswedan tampil sekitar pukul 16.00, Ganjar Pranowo pukul 18.30, dan Prabowo Subianto pukul 20.30.
Acara bertajuk “Bacapres Bicara Gagasan” itu dipandu presenter Najwa Shihab. Anies memanfaatkan momen tersebut untuk memaparkan beberapa gagasannya. Salah satunya tentang perlunya memiliki lembaga KPK yang independen.
”KPK harus independen lagi seperti dulu,” ujarnya. “Jadi konkretnya, ketika ada revisi yang kemudian membuat staf KPK menjadi ASN sebagaimana ASN yang lain, otomatis mereka tidak lagi memiliki ruang untuk mandiri,” lanjutnya.
Anies menyebut, posisi KPK sebaiknya langsung di bawah presiden. Sehingga dapat diberi ruang bebas dan sesuai dengan kewenangan. “Kita tidak tahu siapa presiden masa datang yang akan selalu memberikan ruang kepada KPK untuk menjalankan tugas sesuai dengan kewenangannya,” ujarnya.
Anies menyadari, tidak ada malaikat di negeri ini. Semua manusia dan manusia memiliki potensi berbuat khilaf, apalagi jika menyangkut kekuasaan. Karena itu, meski mendukung KPK independen, sebaiknya tetap ada pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan. ”Harus ada mekanisme pengawasan yang baik,” tegasnya.
Sementara itu, Ganjar Pranowo memaparkan berbagai program kerjanya saat menjadi gubernur Jawa Tengah. Dia menyebut sejumlah program untuk mengurangi pengangguran. “Investasi akan membuka lapangan kerja,” ujarnya.
Dia mengatakan, entrepreneurship perlu dibangun dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi. “Saya tahu persis, generasi muda sangat akrab dengan ini,” ucapnya.
Dia juga menyebutkan sejumlah aktivitasnya saat menjadi anggota DPR. Saat dipercaya sebagai ketua pansus, Ganjar beberapa kali meneken kebijakan yang hasil akhirnya untuk kemakmuran rakyat. Ganjar juga menjawab pertanyaan tentang presiden boneka.
“Presiden adalah presiden. Sudah disumpah untuk menjalankan tugas sesuai konstitusi dan untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
Di sesi terakhir, Prabowo tampil sebagai pembicara. Dia mengangkat, antara lain, tentang strategi transformasi bangsa menuju Indonesia emas 2045. “Semua institusi dunia, semua pakar, menyimpulkan bahwa semua indikator ekonomi Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi negara keempat atau kelima termakmur di dunia,” katanya.
Untuk mencapai target itu, menurut dia, hilirisasi industri dan industrialisasi perlu diteruskan. “Ini kunci untuk mempercepat lompatan ekonomi kita,” ucapnya.
“Kita tidak mau sumber alam kita dijual murah ke bangsa lain. Kita hentikan ekspor murah. Kita wajibkan mereka melakukan pengolahan di dalam negeri,” imbuhnya. Kebijakan itu membuat Indonesia diboikot oleh negara lain. “Tapi, kita tidak gentar. Itu harus terus dilanjutkan,” tegasnya. (lum/syn/wan/rul/lan/c17/c19/oni/jpg)