JAKARTA – Emiten properti, PT PP Properti Tbk. (PPRO) pada 2018 akan fokus pada pengembangan cadangan lahan (landbank). Total lahan yang telah dimiliki Perseroan sekitar 297 hektare dan seluruhnya akan lanjut berproduksi di tahun ini.
Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat mengatakan jumlah site proyek yang akan siap dikembangkan ada 26 yang tersebar di beberapa wilayah, antara lain Cibubur, Depok, Semarang, Bandung, Surabaya, dan daerah lain. Sementara itu, alokasi belanja modal (capital expendicture/capex) pada 2018 sekitar 1,8 triliun rupiah.
“Kalaupun ada utang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali dimana hutang berbunga akan diminimalisir,” ungkap dia, Rabu (3/1). Selain fokus pada pengembangan landbank yang sudah ada, di 2018 ini Perseroan akan mulai pengembangan beberapa lokasi Transit Oriented Develooment (TOD) dan peningkatan pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan hotel di Lombok dan Labuan Bajo.
PPRO berkeyakinan dapat memenuhi komitmen kepada para pemegang saham untuk pencapaian target kinerja di 2018 yang semakin jauh lebih baik dan bersaing. “Target perolehan angka pemasaran (pre sales) di 2018 sebesar 3.8 triliun rupiah atau naik 25 persen dari tahun sebelumnya dan dengan target pencapaian laba bersih 528 miliar rupiah atau tumbuh 20 persen dari pencapaian sebelumnya,” terang Taufik.
Sementara itu, sepanjang 2017, pemasaran Perseroan berhasil menembus angka 3 triliun rupiah atau tumbuh 21 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan pemasaran dikontribusikan dari beberapa proyek di antaranya Grand Kamala Lagoon 24 persen, Grand Shamaya Surabaya 18 persen, Alton Semarang 11 persen, Evenciio Depok 10 persen, Begawan Malang 9 persen, dan juga kontribusi dari beberapa proyek realti serta komersial lainnya.
Pertumbuhan pemasaran sejalan dengan meningkatnya laba bersih Perseroan di 2017 yang mencapai angka 440 miliar rupiah. “Saat ini Perseroan masih menunggu hasil audit dari KAP atas kinerja 2017, namun kami yakin dan optimis atas pencapaian angka tersebut,” jelas dia.
Saat ini laporan keuangan tahunan masih dalam proses audit, pihaknya optimistis dengan perencanaan terarah yang selama ini dilakukan pada arus kas operasi untuk tahun 2017 akan positif sekitar 70 miliar rupiah. Angka ini jauh lebih baik dari periode sama tahun lalu yang negati sebesar 185 miliar rupiah.
yni/AR-2