BOYOLALI – Presiden Joko Widodo kembali membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa yatim piatu dan siswa yang tinggal di panti asuhan. Kali ini, sebanyak 1.067 KIP dibagikan di lapangan SMK Negeri 1 Boyolali, Jawa Tengah, kepada mereka yang berhak. Presiden yang hadir di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB disambut dengan antusias oleh para siswa. Di sela-sela sambutannya Presiden meminta para siswa yang hadir itu untuk menunjukkan dan mengangkat KIP mereka. “Tadi sudah dibagikan 1.067 Kartu Indonesia Pintar, sudah pegang semuanya, coba diangkat yang tinggi akan saya hitung,” kata Presiden.
Para siswa pun dengan semangat mengangkat KIP mereka tinggi-tinggi dan Presiden mulai menghitung sekilas. “Anak-anak sekarang sudah pegang KIP yang SD dapat 450.000 rupiah, SMP 750.000 rupiah, yang SMA/SMK dapat 1 juta rupiah. Hati-hati kalau tidak diperlukan jangan diambil dulu, ditabung di BNI atau BRI, kalau perlu sekali baru diambil,” tutur Presiden. Ia menegaskan kepada para siswa penerima KIP agar mempergunakan dana bantuan pendidikan dengan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan. “Dana ini tidak boleh digunakan untuk yang tidak berkaitan dengan sekolah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyempatkan diri untuk berdialog singkat dan memberikan pertanyaan sederhana kepada sejumlah siswa dengan hadiah sepeda. Dua orang siswa kelas tiga SD, yakni Teo dan Ayu melafalkan Pancasila Piatudengan lancar dan mendapatkan hadiah sepeda. Sejumlah siswa yang lain yang beruntung ditunjuk Presiden langsung ke panggung juga berhasil membawa pulang sepeda setelah menjawab pertanyaan nama-nama suku bangsa di Indonesia, nama-nama provinsi, dan nama-nama kota/kabupaten.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, mengatakan penyerahan KIP kepada siswa panti asuhan merupakan wujud nyata komitmen Presiden untuk membangun pendidikan yang merata, berkeadilan, dan berkualitas di tahun 2017. “Target distribusi KIP seluruh Indonesia tahun 2017 adalah sebanyak 16.4 juta anak, termasuk di dalamnya 896.781 anak yatim piatu. Jumlah KIP yang sudah terdistribusi pada tahun 2016 adalah sebanyak 158.933,” tegas Puan Maharani dalam laporannya.
Tak Terdistribusikan
Sementara itu, ribuan lembar KIP yang seharusnya didistribusikan pada 2016 ke berbagai distrik (kecamatan) di pesisir dan wilayah pegunungan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, kini masih tertumpuk di kantor Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Mimika. “Ribuan KIP itu masih menumpuk di ruangan Kepala Bidang SMA. KIP itu untuk distrik yang jauh baik di pegunungan maupun di pesisir pantai,” kata Sekretaris Dispenmen Mimika, Johana AB Arwam. Ia mengatakan KIP untuk wilayah Timika dan sekitarnya sudah dibagikan oleh pihak ketiga, namun KIP untuk wilayah pedalaman justru diantar langsung ke kantor Dinas Pendidikan Menengah. “Kartu itu tiba di kantor pada Juni–Juli 2016 lalu, pihak ketiga antar bersama dengan berita acara tanpa menyertakan daftar. Kami justru bingung kok KIP ini ditampung di sini,” ujarnya. cit/SM/Ant/E-3